Presiden Shavkat Mirziyoyev mengatakan bahwa Uzbekistan juga tertarik untuk membeli lebih banyak minyak dan gas dari Rusia.
JAKARTA, MENARA62.COM — Rusia akan membangun sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir kecil di Uzbekistan, proyek pertama di Asia Tengah pasca-Soviet, Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev mengatakan ketika ia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sedang berkunjung.
Situs Aljazeera.com Senin (27/5/2024) melansir, Putin mengatakan, Rusia akan memberikan $400 juta ke dalam dana investasi bersama sebesar $500 juta untuk membiayai proyek-proyek di Uzbekistan.
Mirziyoyev juga mengatakan, Tashkent tertarik .membeli lebih banyak minyak dan gas dari Rusia. Keadaan ini, merupakan sebuah pembalikan dari praktik yang sudah berlangsung selama beberapa dekade terakhir. Moskow mengimpor hidrokarbon dari Asia Tengah.
Bersejarah
Presiden Uzbekistan ini menggambarkan kunjungan Putin sebagai kunjungan yang “bersejarah”.
“Ini menandai dimulainya sebuah era baru dalam kemitraan strategis yang komprehensif dan hubungan aliansi antara negara-negara kita,” kata Mirziyoyev.
Putin menggambarkan, Tashkent sebagai “mitra strategis dan sekutu yang dapat diandalkan”.
Menurut dokumen yang diterbitkan oleh Kremlin, perusahaan nuklir negara Rusia, Rosatom, akan membangun enam reaktor nuklir dengan kapasitas masing-masing 55 megawatt di Uzbekistan. Ini proyek berskala yang jauh lebih kecil daripada proyek 2,4 gigawatt yang disepakati pada tahun 2018, yang masih harus diselesaikan.
Perjanjian ini, jika diimplementasikan, akan menunjukkan kemampuan Rusia untuk mengekspor tidak hanya energi, tetapi juga produk teknologi tinggi ke pasar-pasar baru di Asia, di saat Barat meningkatkan tekanan terhadap Rusia melalui sanksi.