JAKARTA, MENARA62.COM– Potensi industri kreatif di Indonesia yang sangat besar harus diharap lebih serius. Karena itu dibutuhkan banyak sumber daya manusia (SDM) yang terampil dibidang kreatif terutama tenaga kerja tingkat madya.
“Kita perlu memperluas jangkauan pendidikan tinggi yang fokus pada pengembangan industri kreatif,” kata H. Sarmada, M. Sos, M.Si, Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Jakarta di sela wisuda ke-7 Polimedia Jakarta, Sabtu (28/10/2017).
SDM-SDM bidang kreatif lanjutnya juga terkait dengan bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Momentum dimana jumlah penduduk usia produktif sangat besar tersebut tentu membutuhkan lapangan kerja dalam jumlah yang besar pula.
Industri kreatif menurut Sarmada adalah sektor yang tidak terbatas. Sektor ini bisa menampung tenaga kerja berapapun jumlahnya. Karena selain bisa bekerja menjadi karyawan, seseorang yang memiliki kreatifitas, akan mampu menciptakan peluang-peluang baru ekonomi bahkan menciptakan lapangan kerja baru.
“Sektor pemerintah atau perusahaan swasta tentu kebutuhan tenaga kerjanya terbatas, yang memperebutkan jumlahnya sangat banyak,” lanjutnya.
Bercermin dari animo masyarakat yang belajar di Polimedia, Sarmada mengatakan bahwa belakangan ini industri kreatif berupa animasi, broadcast, teknik grafika, dan kemasan menjadi jurusan yang paling diminati mahasiswa. Lulusan jurusan-jurusan tersebut umumnya langsung bisa mengakses pasar tenaga kerja. Atau kalaupun menunggu, paling lama hanya 1 bulan.
Pengembangan pendidikan industri kreatif diakui Sarmada terkendala dari pengadaan dosen-dosen ahli. Sejumlah jurusan seperti animasi dan broadcast hingga kini sangat kesulitan untuk mendapatkan doktor dibidang tersebut.
“Kebijakan Kemenristekdikti untuk mengangkat dosen ahli dari kalangan profesional amat membantu. Tetapi ke depan memang masalah tenaga pengajar industri kreatif harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah,” tegasnya.
Wisuda ke-7 kali ini, diikuti oleh 611 lulusan yang berasal dari 10 program studi. Jumlah tersebut belum termasuk lulusan dari Polimedia Medan dan Makassar yang dalam waktu dekat ini juga segera diwisuda.