BANYUMAS, MENARA62.COM–Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1438 H, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang terdiri dari Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiah (NA) ranting Singasari gelar pengajian akbar, Sabtu (20/5/2017) malam dengan tema “Siapkan Diri, Bersihkan Hati, menuju Bulan yang Suci”.
Kegiatan yang dilaksanakan di komplek Balai Dakwah Muhammadiyah Singasari, kecamatan. Karanglewas, Banyumas tersebut menghadirkan pembicara Ustad Sugeng MPd dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas.
Acara dimulai dengan penampilan hadroh dari Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyh Singasari, yang dilanjutkan dengan penampilan solo religi dan mars persyarikatan oleh Pemuda Muhammadiyah dan NA Singasari.
Ketua panitia tabiligh akbar Apit mengatakan, tablig akbar juga melibatkan peran serta dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah serta GP Ansor dan Fatayat Singasari yang ikut mendukung serta mensuport kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, peserta sesuai dengan yang kami targetkan yaitu 1.000 orang yang meliputi PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah) dan ortomnya se-kecamatan Karanglewas dan juga GP Ansor dan Fatayat Singasari,” tuturnya.
Dijelaskan, maksud dan tujuan dari kegiatan ini untuk syiar Agama Islam kepada para kaum Muslimin yang ada di Desa Singasari dan sekitarnya. Diharapkan, setelah kegiatan tabligh akbar tersebut, kaum muslimin sudah siap baik secara jasmani maupun rohani untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1438 H yang sebentar lagi datang.
Apresiasi pun diberikan ustad Sugeng kepada Pemuda Muhammadiyah dan NA Singasari. “Jiwa Muhammadiyah itu ada tiga, yaitu muwahid, mujadid, dan mujahid. Insya Allah ketiganya ada di Singasari, terutama Pemuda dan NA nya,” katanya.
Dalam penyampaiannya Sugeng memaparkan, ada empat hal yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi bulan Ramadhan. Empat hal tersebut adalah persiapan ruhaniyah, persiapan fitriyah, persiapan jasadiyah, dan persiapan maaliyah.
“Fenomena-fenomena di masyarakat ketika menghadapi bulan suci ramadhan sangatlah kurang pas, ibadah yang seharusnya ditingkatkan ketika menjelang akhir ramadhan justru lebih mementingkan masalah persiapan ramadhan. Hal ini disebabkan ketidaksiapannya mengenai ruhaniyah, fitriyah, jasadiyah, dan maaliyah,” tandasnya.
–Wezno/Tegar–