KUDUS, MENARA62.COM — Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pimpinan Daerah (Pimda) 157 Kabupaten Kudus menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) yang Ke-5.
Acara digelar di Ruang serbaguna Univrsitas Muhammamadiyah Kudus dihadiri sejumlah pengurus Pimpinan Cabang dan Pimpinan Daerah Tapak Suci serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kudus, Ahad (21/07/2019).
PDM Kudus yang diwakili oleh Yusuf Supriyanto Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga, dalam sambutannya menyampaikan dan mengajak seluruh peserta Musda untuk menjadikan pencak silat tapak suci sebagai media dakwah persyarikatan Muhammadiyah.
“Tapak Suci adalah organ terdepan bersama elemen Muhammadiyah yang lain dalam dakwah persyarikatan, mari kita meningkatkan kualitas organisasi pembinaan generasi Muhammadiyah memalui pencak silat jelas,” ujar Yusuf.
Selain itu Yusuf juga berharap agar Musyda Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang Ke-5 ini dapat berjalan dengan lancar serta sukses sehingga dapat terbentuk kepengurusan baru periode 2019-2024 yang dapat terus mengembangkan syiar persyarikatan Muhammadiyah melalui seni beladiri tapak suci.
Disela-sela pelaksanaan Musyda, ketua pimda Tapak Suci 157 Kudus, periode 2012-2019 Hariyono dalam penjelasannya kepada awak media mengatakan, Musyda Tapak Suci ini memang mundur 2 tahun dari seharusnya, akibat Muktamar Tapak Suci pusat ke XV langsungkan di Makasar Sulawesi Selatan pelaksanaannya juga sempat mundur.
“Karena secara Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi pelaksanaan Musda adalah seusai Muktamar dan Muswil,” terangnya.
Menurut Hariyono, Musda ini merupakan ajang silaturahmi dan regenerasi serta evaluasi organisasi yang berlangsung lima tahunan dengan muaranya tetap pada prestasi.
“Secara prestasi Pimda Tapak Suci Kudus ini berhasil mencetak atlet yang tahun ini akan mewakili Jawa Tengah pada pra PON 2020 di Papua nantinya. Namanya Anas Rais dari Undaan,” ungkapnya.
Tapak Suci Kudus saat ini sedang melaksanakan seleksi serta training center dan pelatihan jangka panjang bagi sejumlah atlet perguruan ini yang potensial. Termasuk menurutnya, meminta kepada PDM untuk penyiapan tempat latihan atau padepokan.
“Alhamdulillah untuk pelatih kami sudah memiliki 3 pelatih bersertifikat Nasional, 6 pelatih bersertifikat Provisnsi dan seluruh pelatih di Pimda Kudus sudah bersertifikasi pelatih semua, karena kami pernah menghadirkan dua kali pelatih Asian Games dan Sea Games ke Kudus ini, Bapak Indro Catur dan Dr. Roni Syaefulah untuk memberikan pelatihan olahraga prestasi,” jelas dia.
Pimda Tapak Suci Kudus juga telah memiliki wasit Tapak Suci bersertifikasi nasional, 2 wasit bersertifikasi IPSI Jawa Tengah dan 6 bersertifikasi IPSI Kudus.
Disinggung soal kaderisasi dan penjaringan atlet di Kudus dilakukannya melalui Kejuaraan Daerah Pelajar Tapak Suci yang digelar tiap tahun.
“Hasil dari seleksi Kejurda itu kita bentuk tim yang selanjutnya kita TC untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional dan Tim Pekan Olahraga Pondok Pesantren Daerah (Pospeda), termasuk Porprov,” tuturnya.
Sementara itu ketua Panitia Pemilih (Panlih), Akhmad Fuad, mengatakan telah menjaring 37 nama yang dipilih sebagai bakal calon formatur, namun dalam pleno terbentuk menjadi 15 orang nama yang akan maju menjadi bakal formatur.
“Dalam Musyda yang berlangsung hingga sore tadi dari 15 bakal formatur terpilih 5 orang formatur tetap yang akan menyusun kepengurusan Perguruan Seni Bela Diri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kabupaten Kudus,” terang Fuad.
5 orang formatur dengan urutan suara terbanyak adalah Santoso, Hariyono, Saiful Muna, Sulhadi dan Andy Hardiyanto.
“Setelah dilakukan musyawarah, formatur menetapkan Bapak Santoso secara aklamasi sebagai ketua Pimda Tapak Suci Peiode 2019-2024 yang baru,” pungkasnya.
Seperti diketahui Musda Pimda 157 Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kudus, tak hanya mengagendakan pemilihan ketua baru, namun juga laporan pertanggung jawaban ketua lama dan penyusunan program periode 2019-2024 yang akan datang.