INDRAMAYU, MENARA62.COM – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu kembali mengumumkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, Kamis (16/04/2020).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara menjelaskan, kasus baru konfirmasi positif Covid-19 itu setelah pihaknya menerima hasil dari Labkesda Provinsi Jawa Barat pada Hari Rabu(15/04/2020) lalu.
Pasien tersebut laki-laki (52) tahun asal Kecamatan Indramayu, berdasarkan kronologisnya yang bersangkutan pernah melakukan perjalan ke D.I. Yogyakarta pada hari Jum’at tanggal 27 Maret 2020 dan kemudian pasien menderita panas tinggi. Pada Ahad 29 Maret 2020 pasien diobati di rumah tetapi gejala masih tetap, kemudian dibawa ke rumah sakit pada hari Jum’at 3 April 2020 dan pasien sudah membaik dan pulang dari rumah sakit pada hari Selasa, 7 April 2020.
Setelah mendapatkan hasil lab, pihaknya kemudian menyampaikan kepada yang bersangkutan untuk kembali dilanjutkan perawatan di ruang isolasi sesuai advise dari dokter penanggung jawab. Dan pada hari Rabu 15 April 2020 jam 19.30 pasien tersebut sudah masuk di ruang isolasi RSUD Indramayu.
“Kami sudah melakukan tracing maupun tracking terhadap orang yang kontak erat dengan pasien tersebut,” kata Deden.
Pasien Sukra Membaik
Sementara itu, pasien sebelumnya yang terkonfirmasi positif dari Kecamatan Sukra kondisinya saat ini sudah membaik, tidak ada keluhan dan sudah makan banyak dan terlihat lebih segar.
“Tapi untuk kepulangan pasien Sukra, kami masih menunggu hasil konfirmasi lab yang sudah kami kirim tanggal 9 April 2020 lalu,” katanya.
Dengan adanya penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 ini, diharapkan masyarakat dapat melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menggunakan sabun, melakukan sosial/physcal distancing secara disiplin dengan cara menghindari kerumunan masa, tidak pergi kemana-mana selama tidak mendesak terutama ke zona merah atau transmisi lokal.
“Masyarakat harus memakai masker jika bepergian bisa dengan memakai masker kain. Ini harus dan sangat penting,” tegas Deden.
Selanjutnya, setelah dilakukan analisa dan pasien PDP sebanyak 88 % berasal dari transmisi lokal, maka Gugus Tugas segera membuat checkpoint di 9 lokasi untuk screening warga yang masuk ke Indramayu. Jika hasilnya OTG maka makan dilakukan karantina di rumahnya masing-masing yang dipantau oleh petugas Puskesmas, jika ODP dengan gejala maka akan dikarantina di RS MIS Krangkeng. (Jiaul Haq)