فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا {5} إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا {6}
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” — Q.S. Asy-Syarh: 5-6
Tidak ada seorang pun yang hidup di dunia ini tanpa masalah. Setiap manusia pasti punya masalah. Pada hakekatnya, tidak penting berapa besar dan beratnya masalahnya yang kita hadapi, yang terpenting adalah sikap kita dalam menghadapi masalah tersebut.
Setiap masalah pasti ada solusinya. Setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya. Demikian ungkapan bijak menyebutkan. Begitu pula pengalaman hidup menunjukkan. Every cloud has a silver lining. Habis gelap terbitlah terang.
Al-Qur’an dalam sejumlah ayatnya menegaskan pernyataan di atas. “Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibn Katsir menjelaskan bahwa makna kata al-‘usr pada ayat ke-5 dan ke-6 dari surat al-Syarh, adalah sebuah kesulitan atau satu kesulitan yang sama. Hal ini dikarenakan redaksi yang digunakan adalah kata ‘usr dengan didahului kata sandang al (ma’rifat/difinite), yang menunjukkan kepada sesuatu yang jelas. Sedangkan makna kata yusran dalam bentuk nakirah (indifinite, tidak tertentu) pada ayat ke-5 dan ke-6 tanpa didahului kata sandang al, mengandung arti banyak kemudahan.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari al-Hasan, dia berkata: “Nabi SAW pernah keluar rumah pada suatu hari dalam keadaan senang dan gembira, dan beliau juga dalam keadaan tertawa seraya bersabda: “Satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan.”
Dari keterangan di atas jelaslah bahwa setiap kali hadir kesulitan menimpa seseorang, maka saat itu Allah juga menyiapkan beragam solusi. Setiap kali muncul suatu persoalan, saat itu pula terbuka lebar peluang jalan keluarnya.
Kenyataan yang terjadi, seringkali sebaliknya. Kita seringkali larut dalam suatu persoalan. Kita menganggap bahwa kesulitan yang menimpa kita begitu berat, seolah-olah tidak ada lagi jalan keluar. Semua jalan terasa buntu. Kita hanya fokus pada persoalan, pada masalah serta kesulitan yang menimpa kita. Sehingga kita lupa bahwa setiap persoalan pasti ada jalan keluarnya.
Ayat di atas mengingatkan kita, untuk berpikir positif dan bersikap optimis ketika menghadapi suatu persoalan. Ketika kesulitan datang menghadang, ketika ada masalah yang membuat kita gelisah, ketika persoalan muncul membuat kita tak bisa tidur, yakinlah bahwa ada banyak jalan untuk keluar dari masalah, ada beragam solusi yang hadir untuk mengatasi. Ada berbagai cara untuk terlepas dari kondisi yang menyesakkan napas. Singkatnya, ketika datang satu masalah, akan hadir seribu satu jalan keluar.
Ruang Inspirasi, Rabu, 11 November 2020.