MEKKAH – Kemeja putih dengan lambang bendera Merah Putih di lengan kanan, berbalut rompi hitam dengan garis orange di dada. Inilah seragam Tim Gerak Cepat (TGC) Kesehatan Haji Indonesia yang bertugas di lapangan.
Jemaah Indonesia tentu sudah hapal seragam ini bahwa mereka adalah tim medis. Tetapi uniknya, tidak hanya jemaah Indonesia saja yang familiar dengan TGC, jemaah dari mancanegara pun mengenal TGC.
“Doctor helps,” begitu teriak salah satu jemaah asal Uzbekistan. TGC menghampiri untuk untuk mengecek jemaah. Bukan sekali dua kali ini saja jemaah dari negara lain meminta bantuan penanganan medis TGC.
Seorang askar (tentara Arab Saudi) memberikan nilai Mumtaz (istimewa) kepada tim medis Indonesia.
“Berapa nilai yang anda berikan ke Indonesia, dari 1 sampai 10?” tanya Yusuf salah satu anggota TGC kepada askar bernama Abdul Mohsen. Saat itu Yusuf sedang bertugas di pos 5 di Jamarat.
“Seratus seratus, A+ (plus), mumtaz,” kata Mohsen. Mereka apresiasi kepada petugas medis Indonesia yang tidak kenal lelah.
Yusuf salah seorang anggota TGC menyatakan bahwa Askar menerima baik kehadiran TGC di jalur Jamarat. Mereka sangat mendukung kehadiran TGC.
TGC terdiri dari dokter, perawat dan farmasi yang di bentuk oleh Kemkes untuk menjaga kesehatan jemaah haji di Lapangan. Dan menjamin proses evakuasi berjalan lancar dan aman.
Kemenkes membentuk Tim Gerak Cepat sejak tahun 2016. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pertolongan kegawatdaruratan di pada jemaah haji Indonesia. Oleh karenanya, TGC tersebar di titik-titik krusial di berbagai tempat.
Dalam fase Armina misalnya, TGC mudah ditemui di sepanjang jalan. Sejumlah dokter dan perawat pria segera memberikan respon cepat bila menemukan jemaah yang tampak tidak baik kondisinya. Bersama mereka ada kursi roda dan perlengkapan kegawatdaruratan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka menegaskan TGC adalah wujud nyata bahwa pemerintah dalam hal ini Kemenkes dalam pelayanan kesehatan haji.
“Kemenkes benar-benar serius dan selalu menjemput bola. Mengingat jemaah haji saat di Saudi benar-benar membutuhkan kehadiran petugas kesehatan. Kami turun sejak 2016,” kata Eka dalam siaran persnya, Jumat (24/8).
Tidak berlebihan Kementerian Kesehatan Arab Saudi memberikan penghargaan terhadap pelayanan kesehatan haji 2018 yang diterima di Mekkah tanggal 16 Agustus 2018 lalu.