SLEMAN, MENARA62.COM– Pandemi covid-19 ikut merubah pola belajar dalam dunia pendidikan kita. Pandemi melahirkan polemik antara pendidikan tatap muka atau PJJ. Pada satu sisi orangtua khawatir anak mereka ketinggalan pelajaran terlalu lama. Di masa pandemi orangtua juga khawatir anak mereka terpapar covid.
Pemerintah melalui Siaran Pers Mendikbudristek pada siaran pers nomor 242/sipres/A6/VI/2021 memberikan lampu hijau mengenai penyelenggaraan pembelajaran tatap muka terbatas dengan protokoler kesehatan yang ketat.
Sementara itu di wilayah Sleman sendiri melalui edaran dari Bupati Sleman, memberikan izin serupa untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokoler kesehatan dan membentuk gugus tugas covid di sekolah masing-masing.
Pada hari Sabtu 2 Oktober 2021, SD Muhammadiyah Boarding School Prambanan menyelenggarakan pertemuan dengan wali murid kelas 1-6 dengan dua sesi. Sesi pertama dimulai jam 08.30 sampai dengan 10.30 diikuti kelas 1-3. Sedang sesi kedua diikuti kelas 4-6 jam 10.30 sampai 12.00 wib.
Pertemuan diselenggarakan dengan protokoler kesehatan yang ketat memakai masker dan jaga jarak.
Agenda pokok pertemuan wali murid adalah serap aspirasi dan juga sosialisasi pembelajaran tatap muka terbatas. SD MBS Prambanan menyebut dengan istilah Intensive Learning.
Kepala Sekolah SD MBS Prambanan Ustadz Eko Agus Priyo Nugroho, S.Pd.I mengatakan bahwa Intensive Learning yakin dijalankan karena 98% orangtua menyatakan siap untuk melaksanakannya. “Disamping itu, guru dan karyawan juga sudah divaksinasi 80% lebih,”ungkap Eko Agus.
Sementara itu hadir ayah dari Shakeela kelas 5 saat diwawancarai mengaku merasa senang. “Semoga anak-anak bisa mulai belajar di sekolah kembali,”ungkapnya. Senada dengan Shakeela, Ibunda Fikri kelas 3 juga memberi komentar bahwa anak-anak sudah bosan di rumah.
Dalam acara inti Kepala Sekolah Ustadz Eko Priyo Agus Nugroho juga menekankan bahwa “Intensive Learning atau PTMT(Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) adalah ikhtiar kita untuk pendidikan yang lebih baik.”
Ia juga menambahkan bahwa sudah sebagian besar sekolah negeri dan swasta di Sleman mulai berani menyelenggarakan PTMT. “Kita SD MBS siap songsong intensive learning ini, insha Allah,” tukasnya.
Ustadzah Ida selaku pengajar di SD MBS Prambanan juga menyatakan sudah tak sabar ketemu anak-anak. “Kangen sekali lama tidak bertemu,”ungkap Ustadzah Ida. (Arif)