32.8 C
Jakarta

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Edukasi Gerakan Agustusan 5M, Putus Rantai Covid-19

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Hari Kemerdekaan ke-76 RI sudah semakin dekat, maka dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, Sekolah Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta akan mengedukasi gerakan Agustusan 5 M, putus rantai Covid-19 secara online melibatkan guru karyawan memainkan alat musik, gamelan baik pelog slendro, pentatonis maupun diatonis.

Informasi ini disampaikan Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti MPd melalui wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko di Laboratorium satu atap karawitan dan musik, Rabu (4/8/2021).

“Mari berantai ajak warga negara terutama warga sekolah menyemarakkan HUT RI Ke-76 pada 17 Agustus 2021, Indonesia tangguh Indonesia tumbuh putus rantai covid-19 lewat pesan gerakan Agustusan 5 M,” ujarnya.

Lahirnya lagu dengan tajuk Gerakan 5M sebagai edukasi terutama peserta didik sejak dini. 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

“Karya sederhana ini untuk membantu minimal tim satgas Covid-19 sekolah sebagai bahan kampanye lawan Covid-19, kalau dahulu melawan penjajah,” terang penyusun lagu gerakan 5M Ki Agung Sudarwanto, MSn.

Berikut lirik lagunya,
Yo ayo ayo ayo ayo
Perangi pandemi
Yo ayo ayo ayo ayo
Jalani hidup sehat setiap hari

5M jangan terlupakan
Pakai masker
Cuci tangan slalu
Jaga jarak
Jauhi kerumunan
Batasi mobilisasi dan interaksi

Dalam pembuatan lagu ini, menurut Agung Sudarwanto tidak memerlukan waktu yang lama. Dalam sehari, bisa menciptakan lagu tersebut bersama Satgas Covid-19 sekolah.

Pria kelahiran Desa Kauman yang mulai mendalang sejak kelas lima SD tahun 1990, Nganjuk Jawa Timur pada 4 Agustus 1979 ini mengaku dalam pembuatan lagu ini, tidak memerlukan waktu yang lama. Dalam sehari, bisa menciptakan lagu tersebut bersama Satgas Covid-19 sekolah.

“Saat itu bertepatan dengan hari Persatuan Dalang Indonesia (Pepadi) di Pendapa Kabupaten Nganjuk. Dalam pentas keliling Jawa Pos itu, saya sebatas ‘mucuki’ almarhum Ki H Manteb Soedharsono tanggal 2 Agustus 1990,” ujar Agung, panggilan akrabnya.

Ia pun berharap, jingle lagu ini bisa menghibur sekaligus mendorong masyarakat Solo dan Indonesia ubah laku untuk selalu hidup bersih dan mentaati protokol kesehatan. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!