SOLO, MENARA62.COM – Memperingati milad Muhammadiyah ke-107, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menggelar sejumlah kegiatan. Mulai dari kegiatan apel puncak milad Muhammadiyah, apel milad kebangkitan gerakan Kepanduan Hizbul Wathan 2019 serta pemberian apresiasi kepada siswa yang meraih prestasi membanggakan pada ajang Olympicad Nasional VI di Universitas Muhammadiyah di Semarang.
Kepala Sekolah Hj. Sri Sayekti mengatakan bahwa Muhammadiyah yang lahir pada 18 November 1912 M para tokohnya terlibat aktif mendirikan Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Dalam perspektif Islam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa identik dengan membangun bangsa yang berkebudayaan Iqra dan membentuk peradaban maju yang cerah-mencerahkan dalam rancang-bangun “al Madinah al Munawwarah”.
“Bangsa Indonesia tidak akan tiba-tiba maju dan mampu mengahadapi serta berkualitas unggul di era revolusi industri 4.0 secara instan dan dangkal, perlu gerakan pendidikan dan rekonstruksi nasional yang mencerdaskan kehidupan bangsa secara sistematis dan berkelanjutan,” papar Sri.
Menurutnya, kehadiran Muhammadiyah bukan karena jumlah massa tetapi karena kualitas dan modal strategis untuk kemajuan bangsa di tengah persaingan yang semakin kompetitif.
Muhammadiyah baik dalam pemikiran maupun dalam dunia nyata lanjut Sri, telah membuktikan dan terus bergerak secara usaha. Salah satunya SD Muhammadiyah 1 Ketelan mencerdaskan kehidupan bangsa hingga usia ke-107 tahun menuju Indonesia berkeunggulan dan berkemajuan.
Adapun siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan yang mendapatkan apresiasi adalah Muhammad Rafa Fairuzul kelas 5B, Quensha Shafira Kurnia kelas 5B dari Majalah Tunas Melati Juara II, Juara III cabang Robotik atas nama Favian Hanif Zulfan kelas 3B bersama Galen Bianco dan Tapak Suci juara 3 di raih Shabrina Fawziyah Nurasyifa, Carissa Agnita Adicandra, dan Avila Azwa Viandri.
Sri berpesan agar budaya berprestasi tetap di jaga, ditingkatkan, dikembangkan dan disyiarkan.
“Kita punya motto unggul dalam prestasi dilandasi akhlaqul karimah, sehat, bersih, hijau dan lestari,” tegasnya.
Sri mengingatkan, kehadiran Muhammadiyah kadang tidak populer dan menggema karena etos gerakannya “sedikit bicara, banyak bekerja”. Pengorbanan, kerja keras, dan kiprah nyata Muhammadiyah sangatlah besar dalam mencerdaskan dan memajukan bangsa di seluruh persada negeri hingga daerah terdepan, terjauh dan tertinggal sehingga betul-betul berskala nasional secara luas.
“Peringatan Milad sekaligus syiar dalam rangka mensosialisasikan penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah Ke-48. Muktamar rencananya digelar tanggal 1- 5 Juli 2020 M/10-14 Dzulqa’dah 1441 H bertempat di Kota Surakarta Propinsi Jawa Tengah.
“Muhammadiyah, dengan pandangan Islam berkemajuan, senantiasa berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan,” tutup Sri.