SOLO, MENARA62.COM – SD Muhammadiyah 1 Ketelan gelar uji coba pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) Senin hingga Selasa sejak pukul 07.30-09.00 WIB kelas I-II dan kelas III-IV pukul 08.00-09.30 WIB dengan protokol kesehatan secara ketat, Senin (14/6/2021).
Siswa yang mengikuti kegiatan PTM adalah siswa yang diijinkan oleh orang tua. Pembelajaran dilaksanakan dengan metode Blended Learning (50 % mengikuti Pembelajaran Tatap Muka dan 50 % mengikuti pembelajaran daring). Siswa diantar dan dijemput oleh orang tua/pihak keluarga yang sudah diijinkan oleh orang tua siswa yang bersangkutan (tidak boleh menggunakan transportasi online atau umum).
Kepala Sekolah Penggerak Hj Sri Sayekti menyampaikan, pandemi bukan halangan untuk berinovasi, kreatif dan simulasi tatap muka.
“Siswa wajib memakai masker dari rumah, hand sanitizer dan memakai face shield. Tidak boleh melepas masker selama mengikuti kegiatan di sekolah. Membawa peralatan tulis sendiri (buku, pensil, bolpen, penghapus, penggaris) dan tidak boleh pinjam meminjam. Datang ke sekolah sesuai dengan jam kedatangan dan tidak boleh terlambat,” kata Sri Sayekti.
Selama pembelajaran dan di lingkungan sekolah siswa tidak boleh melepas masker. Membawa peralatan tulis sendiri ( buku, pensil, bolpen, penghapus, penggaris ) dan tidak boleh pinjam-meminjam. Orang tua atau pengantar langsung meninggalkan lokasi sekolah setelah menurunkan siswa dari kendaraan.
Siswa memakai seragam sekolah sesuai jadwal, datang ke sekolah dan langsung masuk ruang kelas masing-masing sesuai dengan pembagian ruang kelas, tidak boleh meninggalkan ruang kelas selama kegiatan pembelajaran, kecuali untuk hal-hal yang penting dan harus seijin guru/wali kelas.
Siswa pulang setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran berdasarkan tata tertib pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka, keluar ruang kelas dan pulang setelah dipanggil oleh petugas piket.
“Orang tua siswa membawa kertas yang bertuliskan nama siswa, kelas, dan nomor absen menggunakan spidol ( dituliskan yang besar dan jelas ) pada saat melakukan penjemputan untuk disampaikan/diperlihatkan kepada petugas piket penjemputan, dan langsung meninggalkan lokasi sekolah,” tegas Sayekti.