28 C
Jakarta

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Hibahkan Ribuan Buku

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Kepala Sekolah Penggerak Hj Sri Sayekti MPd berinisiasi dan menggerakkan hibah buku untuk SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu Surakarta, salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa yang mencakup kompetensi literasi dan numerasi serta karakter.

Indonesia menempati rangking ke 62 dari 70 negara berkaitan tingkat literasi, berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.

“Sebanyak 1100 buku yang siap dihibahkan untuk SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu Surakarta, untuk berbagi bacaan, literasi dan numerasi, serta implementasi dari sekolah penggerak untuk gemar gotong royong,” ujar Sri Sayekti, Jum’at (2/7/2021).

Buku yang sudah kita baca dan menumpuk di perpustakaan itu bisa jadi adalah buku baru bagi orang lain, karena hakikat dari buku baru adalah buku yang belum dibaca oleh seseorang.

Secara umum buku yang dibagi terdiri buku tematik revisi 2013 sebanyak 500 exemplar dalam kondisi baik, buku tematik revisi 2016 sebanyak 200 exemplar kondisi baik, buku paket BSE baik Matematika, IPA, IPS dan penjas sebanyak 250 exemplar kondisi baik, majalah Bobo, Didik, aspirasi sebanyak 50, dan buku agama revisi 2013 sebanyak 100 exemplar dalam konsisi baik.

“Dengan adanya hibah buku ini akan menambah minat baca serta menambah koleksi buku perpustakaan SD Muhammadiyah 6,” beber kepala sekolah Penggerak, Sayekti.

Semoga mampu mendorong sekolah lain menjadi sekolah penggerak yang secara umum antara lain hasil belajar siswa di atas level yang diharapkan. Lingkungan belajar aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan. Pembelajaran berpusat pada murid, bukan berpusat pada regulasi.

Yang muaranya berujung pada profil pelajar pancasila. Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong-royong dan berkebhinekaan global.

“Berpusat pada kebutuhan peserta didik, berpusat pada kemampuan peserta didik,” imbuh Sri. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!