SOLO, MENARA62.COM – Direktur program Gita Pertiwi Titik Eka Sasanti mengatakan, situasi pandemi Covid-19 dengan sistem pembelajaran online membuat anak-anak terbatas geraknya dan cenderung ngemil.
Hal ini akan meningkatkan potensi trend gemuk dan obesitas, yang akan berdampak, yang akan berdampak pada penyakit degeneratif (hipertensi, jantung, diabetes melitus). Oleh karena itu, pengetahuan dan ketrampila tentang kudapansehat berbasis pangan lokal sangat penting dikuasai para pelaku usaha UMKM dan keluarga.
“Pelatihan pengolahan kudapan sehat berbasis pangan lokal di SMKN 4 Surakarta, Jl Adisucipto No 40 Kerten, Laweyan,” ujar Titik, Senin (21/6/2021).
Dihubungi terpisah, tim kantin sehat Iin Tri Mayasari SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta menuturkan pelatihan semacam ini bisa membuat fresh dan mampu memberikan nilai positif dalam pengembangan kemampuan tenaga kependidikan, khususnya sekolah penggerak yang memiliki kantin sehat.
“Alhamdulillah dapat workshop dan saya membuat Pie Mocaf Sayur, Brownies Ubi Ungu, Minuman Infused Water sama Milkshake Buah Segar, dari sekolah di temani Suprihatin,”ungkap Iin.
Dalam kegiatan ini dibeberkan bagaimana membuat Pie Mocaf Sayur, Ubi kukus 125g, tepung mocaf 250g, Margarine 100g dan 1 telur. Cara buat kulit pie, campur semua bahan aduk rata memakai garpu atau spatula masukan telur diaduk tercampur bergerindil saja, kalau dirasa masih lembek tambahkan sedikit tepung, lalu ambil adonan diratakan pada cetakan pie lalu tusuk dengan garpu lalu di oven panas 150c hingga matang.
Brownis Ubi Ungu, berbahan ubi kukus 150g, telur 4 butir, gula 75g, tepung mocaf 140g, Sp 1/2sdkm, Dcc ungu 50g, margarine 100g (ditim bersama dcc), kertas roti. Sedangkan infused water, adalah air mineral yang disajikan dengan potongan buah segar atau bahan herbal lainnya seperti kayu manis, daun mint, dan herbal lainnya yang didiamkan beberapa jam hingga sari-sari buah dan herbalnya keluar dan membuat air mineral tersebut memiliki rasa sesuai dengan buah atau herbal.
“Workshopnya sangat bermanfaat. Saya senang karena material yang digunakan mudah didapat dan memiliki nilai jual yang tinggi,” Jelas Iin, yang juga tim inovator Badan Usaha Milik Sekolah (BUM’s). (*)