SOLO, MENARA62.COM – Murbowo Ketua Asosiasi Petani Organik Boyolali (APOB), bekerja sama Gita Pertiwi gelar uji rasa berkelanjuitan di Sekolah Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jum’at (9/4/2021).
Direktur Program Gita Pertiwi Titik Eka Sasanti mengatakan, menindaklanjuti penandatangan perjanjian kerjasama oleh Gita Pertiwi dengan 4 sekolah baik SD Muhammadiyah 1 Ketelan, SMP Negeri 1, SMP Negeri 9 dan SD Marsudirini Surakarta tentang penyediaan pangan sehat untuk siswa.
“Hari ini di SD Muhammadiyah 1, 25 orang mengikuti uji rasa beras berkelanjutan. Beras ini merupakan beras yang budidayanya menggunakan sistem pertanian berkelanjutan yang sehat,” kata Titik Eka Sasanti kepada jurnalis.
Tujuan survey uji rasa beras adalah mengetahui selera beras dari siswa, guru, karyawan serta pengelola kantin sehat.
Kegiatan Survey uji rasa dihadiri oleh tokoh masyarakat antara lain Nyoman Heni N.Y Rikolto in Indonesia, Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti, Jajaran Wakil Kepala Sekolah dan pengurus kantin sehat.
Waktu anak-anak banyak berada di sekolah, keberhasilan kantin sekolah SD Muh 1 dapat dilihat dari derajat kesehatan siswa yang tinggi, PHBS yang terbangun, kantin yang diminati dan pelayanan UKS yang prima.
“Akhirnya berhasil meraih piagam ‘Bintang Satu Keamanan Pangan Kantin Sekolah’ dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Program Kantin terintegrasi program sekolah termasuk di dalamnya pendidikan karakter,” beber Waka Humas, Jatmiko.
Tidak semua siswa terbiasa makan tanpa lauk pauk dan sayur. “Gizi Seimbang” sebagai susunan makanan sehari-hari, mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Memperhatikan 4 prinsip, Membiasakan makan makanan yang beraneka ragam, Menjaga pola hidup bersih, Pentingnya pola hidup aktif, olah raga, dan pantau berat badan.
Humaira Putri Dhia Sayarafina, siswa Kelas 5B yang juga dokter kecil Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) mengucapkan terima kasih dan berasnya enak.
”Saya mencicipi rasanya manis dan gurih. Cita rasanya nikmat. Saya yakin kalau dnilai dari 10 hingga 100 aku menilai 89,5,” ucap Humaira sambil tersenyum.