27.8 C
Jakarta

SD Muhammadiyah 1 Peringati Hari Lingkungan Hidup di Tengah Pandemi Covid-19

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Untuk pertama kalinya, sejumlah anak-anak kelas II memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environmental Day secara online berbeda dari tahun-tahun sebelumnya adanya wabah virus Corona atau Covid-19, Jumat (5/6/2020).

Wakil Kepala Sekolah Adiwiyata SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah Jatmiko menjelaskan, dunia saat ini sedang menghadapi situasi pandemi virus korona baru atau covid-19.

“Peduli agama, manusia, lingkungan dan sistem adalah 4 pilar yang harus di ajarkan kepada anak-anak sejak dini. Keputusan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah di rumah perlu terus digalakkan untuk maju bersama bergotong royong lawan penyebaran Covid-19,” ujar Jatmiko, yang pernah menjadi Wakil Al Islam Kemuhammadiyahan dan Humas.

Tri Pusat Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, yaitu: 1) Alam Keluarga, 2) Alam Keguruan, dan 3) Alam Pergerakan Pemuda/Pengabdian Masyarakat.

Di tengah pagebluk, guru bisa memfasilitasi peserta didik dengan memanfaatkan kelas maya secara gratis (seperti google classroom, schoology, dan yang sejenisnya).

Kontribusi guru dalam kelas maya yaitu melaksanakan proses pembelajaran secara daring (online).

Layanan seperti fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar serta dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada anak didik bisa mengalami peristiwa belajar yang real.

Rasya Muhammad Athaya kelas II yang bercita-cita jadi dokter mengungkapkan karakter mandiri harus ditumbuhkan. Kampanye ini saya kirimkan Wali Kelas Dwi Suparwanto, S.Pd., via WhatsApp.

“Cita-cita jadi dokter untuk meneruskan para pejuang Covid-19. Hemat penggunaan air, buang sampah pada tempatnya berprinsip 3 R (Reduce, Reuse, Recycle), kurangi polusi udara, gaya hidup sehat dan sederhana, menanam pohon, peduli dan ikut serta menjaga lingkungan dengan aksi nyata,” ajak Rasya sambil tersenyum.

Kondisi ini sebagai pengingat bahwa kesehatan manusia berhubungan dengan kondisi alam.

Tema Hari Lingkunan Hidup Sedunia tahun ini adalah Biodiversity atau Keanekaragaman hayati, dengan slogan Time for Nature.

Generasi anak bangsa berkemajuan memiliki peran penting dalam mencegah hilangnya keanekaragaman hayati dan melestarikan alam untuk masa depan kita.

Sementara itu, Belva menulis surat bagaimana caranya terlibat memahami pentingnya keanekaragaman hayati.

“Minat aku jadi dokter hewan lebih menyenangkan. Bisa mengenal hewan, persilangan hewan, membedakan mana yang jantan maupun betina,” ucapnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!