27.3 C
Jakarta

SD Muhammadiyah 1 Solo Terapkan Pendidikan Karakter

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM — Tahun ini SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengawali tahun ajaran 2017/2018 dengan mendukung penyesuaian jam belajar siswa selama lima hari di sekolah.

“Kebijakan ini merupakan wujud dari implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang dijalankan mulai tanggal 1 Juli 2017, ” kata Sri Sayekti, S.Pd, M.Pd, Kepala SD Muhamamdiyah 1 Solo, di Solo,  Selasa (25/7/2017).

siswa SD Muh 1 sedang bermain karawitan bersama gurunya

Hal tersebut di dukung SDM maupun Sarana Prasarana.

 

“Salah satu contoh program penguatan pendidikan karakter dengan Pembentukan Karakter Anak melalui Estetika Seni Tradisi Budaya Jawa. Seni tradisi penuh dengan pesan moral dan estetika yang bertujuan pembentukan budi pekerti yang njawani. Ketika seseorang paham dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan maka orang tersebut disebut dianggap wong kang njawa,” ujarnya.

Penanaman budi pekerti, menurut Sri Sayekti,  tidak semudah membalikkan telapak tangan. Upaya ini memerlukan proses dan keteraturan sebagaimana keteraturan yang ada ketika kita memainkan alat musik Jawa dalam bidang seni karawitan, pedalangan, dan tari. Hal ini merupakan langkah yang tepat, guna mengawal peserta didik SD Muhammadiyah 1 dalam pembentukan Karakter Bangsa yang Berbudi luhur dan berkemajuan.

“Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Jaya. Salam Rahayu,” ungkap Ki dalang Agung Sudarwanto, SSn, MSn guru ekstra.

Secara terpisah, Jatmiko, humas SD Muhammadiyah 1 Solo mengatakan, pelaksanaan pendidikan karakter di zaman komputerisasi, digitalisasi informasi yang sangat masif saat ini amat penting. Untuk itu, maka keterlibatan berbagai pihak ini penting untuk mengawal program tersebut.

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, sudah bersinergi berbagai pihak, mulai dari keluarga sekolah, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengusaha, dinas terkait juga komunitas. “Dalam menyelenggarakan program ini, para siswa dibimbing dan diarahkan sesuai minat, potensi, bakat seperti filosofi gamelan,” ungkap Jatmiko.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!