SURAKARTA, MENARA62.COM – Indonesia merupakan negara rawan bencana. Sebab selain dilewati deretan jalur gunung berapi, juga adanya lempengan bumi dan potensi bencana kebakaran hutan.
Bencana tersebut bisa saja sewaktu-waktu terjadi di sekitar lingkungan sekolah atau bahkan sekolah itu sendiri. Karena itu, penting dikampanyekan program Sekolah Aman Bencana.
Sekolah Aman Bencana menjadi salah satu bentuk implementasi pendidikan kesiapsiagaan bencana atau pendidikan pengurangan risiko bencana yang digelar SD Muhammadiyah 2 Kauman, Surakarta. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintahan Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, melalui upaya proaktif dalam mengelola bencana.
Melalui program ini, anak-anak terlibat dalam bentuk edukasi kesiapsiagaan bencana melalui simulasi bencana dan cara tepat menghadapinya.
“Selain anak-anak, kita turut melibatkan pihak sekolah dan DAMKAR Kota Surakarta dalam melihat potensi risiko yang muncul saat bencana. Bersama pihak sekolah dan team DAMKAR Kota Surakarta, kami turut menentukan hal-hal yang menjadi risiko bencana dan tentu menentukan jalur evakuasi, titik kumpul serta memetakan berbagai area terlarang agar anak bisa tetap berlindung menuju tempat-tempat yang aman,” kata Kepala SD Muhammadiyah 2 Kauman Suyanto.
Kegiatan Sekolah Aman Bencana antara lain dengan melakukan simulasi. Kegiatan simulasi dilakukan, setelah diadakan asesmen risiko di masing-masing gedung sekolah untuk menentukan risiko bahaya yang paling mengancam bagi sekolah. Hasil asesmen tersebut menjadi dasar untuk kegiatan simulasi ini.