BOYOLALI, MENARA62.COM – SD Muhammadiyah PK Banyudono menggelar sholat gaib dan doa bersama untuk mendoakan kemenangan Palestina. Acara ini diimami dan tausyah oleh Syekh Mahmoud Muhammad Al Jaber Abdela qori Internasional dari Palestina, dan tokoh agama, tokoh masyakat yang terkemuka dalam komunitas Muslim.
Sholat gaib dan doa ini digelar pada Selasa, 17 Oktober 2023, di Masjid Asyiraj SD Muhammadiyah PK Banyudono. Acara tersebut dihadiri oleh para siswa, guru, serta tampak hadir Kepala Desa Bendan Mas Teguh Rahayu, SH dan Pak Kadus. Serta Paguyuban Wali Murid dari kelas 1 sampai kelas VI.
Mereka berkumpul untuk bersama-sama mendoakan para syuhada dan harapan kemenangan Palestina dan keselamatan bagi saudara-saudara Muslim di sana.
Dalam pidato singkatnya, Syekh Mahmoud Muhammad Al Jaber Abdela mengungkapkan pentingnya Cinta Rasul Dan Cinta Quran. “Karena ini adalah pengikat keimanan kita. Kami mengucapkan terima kasih atas doa solidaritas dan dukungan internasional untuk Palestina dalam menghadapi berbagai tantangan,” ungkapnya.
Dia juga mengajak semua yang hadir untuk terus berdoa dan berupaya menjalin perdamaian di seluruh dunia, terutama di wilayah yang sedang dilanda konflik.
Kegiatan ini merupakan bagian dari usaha SD Muhammadiyah PK Banyudono dalam meningkatkan kesadaran dan solidaritas sosial di kalangan siswa mereka, serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu global, seperti konflik di Palestina.
Kepala SD Muhammadiyah PK Banyudono, Pujiono berharap kegiatan ini dapat membantu siswa-siswa kami untuk lebih memahami pentingnya perdamaian, solidaritas, dan toleransi di dunia ini. “Semoga doa-doa kami mampu memberikan dukungan moral bagi saudara-saudara kita di Palestina,” harapnya.
Kegiatan ini adalah contoh nyata dari upaya yang dilakukan oleh komunitas pendidikan untuk mendukung perdamaian dan solidaritas global, sambil mendidik generasi muda tentang isu-isu penting dalam dunia ini. “Semoga usaha seperti ini dapat memberikan pengaruh positif dalam mewujudkan perdamaian di seluruh dunia,” pungkas Pujiono. (*)