BOYOLALI, MENARA62.COM — SD Muhammadiyah PK Boyolali Gelar Seminar Pra Baligh, Sabtu (12/10/2019). Seminar ini, merupakan tahap pertama dari rangkaian dua Seminar Pra Baligh yang akan diadakan. Tahap kedua, akan diselenggarakan, InsyaAllah pada 18 Oktober 2019, yang diperuntukkan bagi orangtua siswa.
Haryadi, kepala sekolah SD Muhammadiyah PK Boyolali, Jawa Tengah mengucakan terima kasih kepada Persatuan Orang Tua Murid kelas 5. Pasalnya, mereka telah bersinergi dengan sekolah menyelenggarakan Seminar Pra Baligh. Dia berharap, siswa mendapatkan ilmu pengetahuan baru yang belum didapatkan di dalam kelas.
Seminar ini menghadirkan Siti Masitoh sebagai pembicara. Ia menyampaikan materi Pra Baligh yang bertajuk, “Ceria di Masa Pubertas.”
“Kita harus bisa menjaga bagian-bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain. Siswa juga harus menjaga kebersihan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit,” ujarnya.
Senada dengan apa yang disampaikan pembicara, Nastiti, ketua Persatuan Orang Tua Murid Kelas 5 mengatakan, jaman sekarang perhatian dan pendampingan orangtua dan guru sangat diperlukan pada masa pubertas.
Pubertas
Siti Masitoh mengatakan, masa Usia 11-13 tahun, merupakan masa transisi perubahan dari anak-anak menuju jenjang kedewasaan atau yang sering disebut masa pubertas. Memasuki masa ini, anak perlu mendapat perhatian dan bimbingan.
Pada masa perkembangan itu, menurut Siti Masitoh, anak mengalami banyak perubahan baik fisik, psikis dan pematangan fungsi seksual. Perubahan bentuk fisik, ditandai dengan munculnya lekukan-lekukan tubuh sehubungan dengan membesarnya payudara dan berubahnya proporsi lekuk pinggul, serta tumbuhnya bulu-bulu halus di beberapa bagian tubuh pada perempuan.
Sementara itu, pada anak laki-laki, terjadi perubahan pada pita suara, mulai tumbuh rambut kemaluan, dan bulu wajah, serta membesarnya ukuran testikel dan penis. Selain itu, bahu juga menjadi lebih lebar karena kondisi tubuh yang lebih berotot.
Perubahan ini disebabkan oleh produksi hormon testosteron pada laki-laki dan estrogen pada perempuan. Hal ini juga kerap mempengaruhi terjadinya pertumbuhan jerawat dan masalah bau badan.
Selain terlihat secara kasat mata, perubahan pun terjadi dalam kondisi psikis. Perubahan tersebut dapat berupa ketertarikan pada lawan jenis, muncul juga sikap ingin diakui lingkungan, hingga beberapa emosi kompleks lainnya.
Masa pubertas, menurut Siti Masitoh, normal terjadi pada setiap perempuan dan laki-laki yang secara seksual mulai matang. Ini merupakan proses tubuh dalam mempersiapkan perkembangan alat reproduksi. Sebenarnya, para remaja atau pun orangtua tidak perlu merasa khawatir berlebih atas perubahan pada masa pubertas. Kuncinya, memelihara komunikasi antara orangtua dan anak, sehingga dapat meminimalisir selisih paham.