SURAKARTA, MENARA62.COM – Sebanyak 161 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen melakukan long march sejauh 48 Km dari Masjid Raya Al Falah Sragen menuju tempat Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Selain melakukan long march, para santri juga menyerahkan bantuan logistik untuk dapur umum muktamar.
Direktur Pondok Pesantren Darul Ihsam Muhammadiyah Sragen, Ali Rosidi menyampaikan long march diikuti santri yang berasal dari siswa kelas 7,8,9,10 SMP dan MI Dimsa dan didampingi 22 ustadz. âLong march mulai dari Masjid Raya Al Falah Sragen pada Selasa sore bakda maghrib, tanggal 15 November 2022. Para santri berhenti tiga kali di Masaran, Kebakkramat dan Kota Solo. Setelah melakukan long march hingga 12 jam, rombongan santri sampai di Gedung Edutorium K.H. Ahmad Dahlan UMS, Rabu pagi, 16 November 2022 pukul 06.30 WIB,â terang Ali Rosidi.
Untuk mengikuti long march ini, para santri harus melewati screening serta izin orang tua. âAlhamdulillah jumlah santri kita yang 500 santri itu ada 161 santri yang lolos screening dan mendapat izin wali murid,â jelasnya.
Ali Rosidi menyampaikan long march santri Darul Ihsan Muhammadiyah ini merupakan upaya untuk memupuk nilai heroisme dalam Muhammadiyah bagi para santri. âDan juga menyinergikan komponen persyarikantan untuk mendukung kesuksesan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48.â
Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, Sofyan Anif, tak kuasa menahan tangis. Terharu luar biasa melihat ratusan santri berhasil menyelesaikan long march dari Sragen menuju Gedung Edutorium K.H. Ahmad Dahlan UMS.
âSaya berasa bangga, bersyukur dan trenyuh ini melihat anak-anak santri ini melakukan long march antara Sragen-Solo, berjalan 12 jam. Dan tiba di sini tadi pagi tadi,â kata Rektor UMS ini.
Sofyan Anif mengatakan apa yang dilakukan para santri memperlihatkan ketangguhan, kekuatan secara fisik dan rohani sehingga dapat menunjukkan identitas sebagai kader Muhammadiyah nomor satu.
âSaya tidak hanya melihat bantuan dalam bentuk sembako yang diberikan tapi juga melihat ghirah, motivasi yang tinggi yang ditunjukkan adik-adik ini sebagai bentuk identitas kader Muhammadiyah yang tangguh. Mudah-mudahan adik-adik ini menjadi tokoh-tokoh bangsa di masa depan dan memiliki rasa taâawun yang tinggi karena mereka ke sini membawa sembako yang akan diberikan kepada penggembira,â kata jelasnya.
Sementara itu sembako yang diberikan kepada penggembira berasal dari gotong royong para santri berupa 1,5 ton semangka, 200 kg gula, 200 liter minyak goreng dan juga gas untuk memasak. Sumbangan sembako dari para santri dijumpulkan jadi satu bersama bantuan sembako dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sragen yang akan diberikan untjuk mmebantu logistik dapur umum muktamar.
Panitia Penerima Muktamar, Taufiq Nugroho menyampaikan, sembako dari para santri ini diterima panitia muktamar untuk diberikan ke bagian dapur umum. âNanti ada enam dapur umum yang didirikan untuk penggembira yang berada di beberapa titik lokasi. Yang paling dekat dengan Edutorium ada di Balai Desa Gonilan,â kata Taufiq Nugroho.*