JAKARTA, MENARA62.COM — Sampah seringkali menjadi permasalahan lingkungan. Berdasarkan itulah Fauziyah, Lela, dan Alien Akmalia yang merupakan dosen Prodi Manajemen UMY melakukan sosialisasi tentang sedekah sampah bersama dengan Mas Ananta Isworo yang merupakan Founder dan Program Manager Gerakan Sedekah Sampah Kampung Brajan, Tamantirto. “Sedekah sampah merupakan program yang sederhana tetapi memiliki arti penting, karena dengan shodaqah sampah akan mengurangi sampah non organic terutama sampah plastik yang lama sekali terurainya,” ujar Fauziyah (24/8/2020).
“Gerakan shodaqah sampah tujuan utama bukanlah jumlah nominal uang yang dihasilkan, melainkan meningkatnya ekspresi kebahagiaan (happiness) warga, karena di antara mereka, kaya miskin saling bisa membantu, bisa bersedekah, meski hanya menggunakan sampah,” ujar mas Ananto yang menjadi pemateri dalam sosilisasi tersebut.
“Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran jamaah untuk lebih peduli dengan lingkungan sekaligus jamaah bisa menyumbangkan sampahnya selanjutnya dikelola untuk menambah kas masjid,” ujar Lela. Alien menambahkan, “Ke depan kegiatan ini diharapkan semakin berkembang dan semakin besar sehingga sebagian pendapatan dari shadaqah sampah ini bisa digunakan untuk donasi bagi yang membutuhkan.” Tim pelaksana pengabdian juga memfasilitasi tempat sedekah sampah untuk sampah yang sudah dipilah menjadi sampah plastik, kaleng, dan besi dan kertas.
Jemaah masjid Muhajirin Perengdawe, Balecatur, Gamping senang mengikuti program yang sudah dimulai dari bulan Juni sampai dengan sekarang ini. “Selain untuk dijual, botol plastik bekas bisa juga digunakan untuk pot sayuran,“ ujar Ayu salah satu peserta yang rajin menanam sayuran menggunakan plastik bekas. (Lela Hindasah)