JAKARTA, MENARA62.COM – Sekjen MUI buya Amirsyah Tambunan menegaskan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memiliki pengalaman panjang dalam melakukan sertifikasi halal selama 35 tahun. Oleh karena itu standar halal MUI telah diperkuat berdasarkan UU No 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal.
“Nah sertifikat halal harus sesuai standar guna meningkatkan mutu di hulu berupa audit oleh LPH hingga kini sejumlah 80 dan Fatwa halal dari MUI,” ujar Buya Amirsyah dalam keteranganya, Rabu (27/11/2024).
Sedangkan hilir penerbitan sertifikat halal oleh BPJPH sehingga dapat dipertanggung jawabkan melalui proses; pertama, penilaian ilmiah (scientific judgement) oleh LPH LP POM MUI; kedua, penetapan Fatwa berdasarkan hasil audit yang merupakan saksi para ulama.
Inilah salah satu prinsip untuk memperkuat standar halal. Ia menuturkan pentingnya makanan yang halal dan thoyib bagi semua orang di berbagai belahan dunia. Misi halal untuk kemanusiaan. Itu penting untuk keselamatan kehidupan Manusia. Dasarnya jelas mengutip Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 168 berbunyi;
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya: Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 168)
Dalam konteks itu Kepala BPJPH Haikal Hassan menyatakan bahwa Sertifikasi halal itu bukan hanya soal agama saja, karena kini halal telah berkembang secara lebih luas menjadi suatu standar bagi produk yang diterapkan oleh siapa saja di dunia, tidak hanya oleh umat muslim, tapi juga bagi siapapun.” ungkap Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, di muat dalam Panji umat Jakarta, Selasa (26/11/2024.
Lebih lanjut kata Babel Haikal panggilan akrab menegaskan halal untuk semua (halal is for all). Halal is rahmatan lil ‘alamin. Halal itu rahmat bagi semua umat manusia. Jadi halal merupakan sebuah konsep nilai.
Halal is clean, halal is healthy, halal is going back to green concept, halal is relevant to nature. Halal is a lifestyle. Halal is a culture, halal itu sebuah budaya yang bahkan oleh perusahaan-perusahaan dijadikan sebagai sebuah reputasi pada korporasinya, sebagai branding image untuk menunjukkan kualitas, untuk meningkatkan perluasan market, untuk menghasilkan pendapatan dan seterusnya.” pungkas Babe Haikal.