28.9 C
Jakarta

Selama Menjabat Presiden SEAMEO, Muhadjir Berhasil Kembangkan Platform Rumahbelajar.id

Baca Juga:

KUALA LUMPUR, MENARA62.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy berhasil mengembangkan platform edukasi online bernama rumahbelajar.di selama menjabat Presiden Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) periode 2017-2019. Platform tersebut dipaparkan pada pertemuan menteri-menteri pendidikan anggota SEAMEO dalam rangka evaluasi program dan menetapkan arah program kegiatan SEAMEO mendatang, yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia 23-25 Juli lalu.

Dalam siaran persnya Mendikbud Muhadjir mengatakan platform rumahbelajar.id, saat ini telah memiliki lebih dari 300 materi ajar yang dihasilkan oleh berbagai pusat kajian yang dimiliki SEAMEO dan Kemendikbud RI baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

“Jumlah ini ditargetkan akan terus bertambah dan bentuk material yang diunggah juga akan semakin bervariasi, sehingga menambah variasi materi edukasi yang ada,” jelasnya.

Selama masa kepemimpinannya, pengembangan pendidikan di bawah SEAMEO diperkuat melalui berbagai program dan kegiatan pendidikan yang membawa manfaat di wilayah Asia Tenggara serta meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan di Indonesia.

Hasil pertemuan tertutup para Menteri Pendidikan pada tanggal 22 Juli 2019 seperti diungkapkan oleh Muhadjir, menyebutkan bahwa SEAMEO ke depan akan mengembangkan kegiatan pendidikan anak usia dini melalui pusat regional SEAMEO CECCEP. Pengembangan kegiatan ini perlu mendapat dukungan kegiatan untuk masalah gizi dan kesehatan terutama dalam mengatasi stunting yang dapat memengaruhi perkembangan kemampuan kognitif anak.

Terkait dengan stunting tersebut SEAMEO RECFON telah mulai melaksanakan kegiatan berbasis sekolah dengan program “Gizi untuk Prestasi” atau di kawasan Asia Tenggara diperkenalkan dengan Nutrition Goes to School (NGTS). Selain itu untuk program yang berbasis unit PAUD, SEAMEO RECFON melaksanakan kegiatan yang disebut program “Anakku Sehat dan Cerdas” dan untuk di kawasan Asia Tenggara diperkenalkan dengan program Early Childhood Care Nutrition and Education (ECCNE).

Hasil pleno pertemuan para Menteri Pendidikan negara anggota SEAMEO di Sunway Resorts & Spa Kuala Lumpur Malaysia, ditetapkan bahwa jabatan Presiden Konsil SEAMEO tahun 2019 – 2021 diserahkkan kepada Menteri Pendidikan Malaysia dan selanjutnya dilakukan serah terima dari Prof Muhajir Effendi kepada  Dr Mazslee Malik, selaku Menteri Pendidikan Malaysia.

Hasil pleno juga memilih calon Presiden Konsil SEAMEO 2021 -2023 adalah Menteri Pendidikan Singapura dan rencana SEAMEO Council Meeting tahun 2021 akan diadakan di Singapura.

Hal menarik pada pertemuan tersebut adalah munculnya tantangan dari Presiden Konsil yang baru Dr. Mazslee Malik untuk menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi di kawasan ASEAN. Ide ini disampaikan oleh Dr. Maszlee Malik pada saat sambutan pembukaan acara Strategic Dialogue for Education Ministers on Education Agenda 4 (SDEM 4) yang bertujuan untuk memberikan wadah dimana para menteri membahas masalah dan tren dalam pendidikan yang berpengaruh secara regional di era digital dan industri 4.0. SDEM 4 fokus pada permasalahan terkait pendidikan inklusif dan bagaimana memanfaatkan teknologi.

Dialog ini membahas peluang baru dan tantangan, mengidentifikasi peran penting teknologi seperti pembelajaran dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam pendidikan, dan memberikan saran untuk SEAMEO menuju Arah Strategis 2021 hingga 2025.

Pertemuan yang ditutup secara resmi oleh Menteri Pendidikan Malaysia sebagai Presiden Konsil 2019-2021 ini diikuti selain oleh delegasi dari 10 negara anggota ASEAN, juga Timor Leste serta 7 negara anggota asosiasi yaitu Australia, Belanda, Canada, Inggris, Perancis, Selandia Baru dan Spanyol. Selain delegasi negara tersebut, 26 pusat regional termasuk SEAMEO RECFON turut hadir aktif pada Pertemuan Konsil tersebut.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!