32.8 C
Jakarta

Selama Periode Nataru 2022, ASDP Siapkan 206 Kapal yang Beroperasi di 56 Pelabuhan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan 206 kapal yang akan dioperasikan di 56 pelabuhan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru 2022.

”Kami siapkan alat produksi. Kami akan memastikan kapal dan pelabuhan itu beroperasi dengan baik dan siap dioperasikan,” kata Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP M. Yusuf Hadi saat media gathering di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (15/12).

Selama periode Nataru, Yusuf mengatakan perseroan berfokus pada dua hal utama, terkait dengan perencanaan layanan angkutan penyeberangan dan memastikan protokol kesehatan berjalan baik guna mencegah penyebaran Covid-19.

Dari segi protokol kesehatan, Yusuf menjelaskan, khusus untuk Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk, telah menyiapkan fasilitas yang menawarkan cara mudah dan aman untuk mendapatkan tiket feri, yaitu melalui aplikasi Ferizy.

Aplikasi tersebut telah diberlakukan secara nasional sejak 1 Mei 2020, jumlah pengguna Ferizy terus meningkat. Calon penumpang pun diimbau agar membeli tiket secara mandiri melalui www.ferizy.com atau aplikasi Ferizy dan sales channel resmi Ferizy, yaitu gerai Alfamart dan agen BRILink.

Menurut dia, dengan terintegrasinya Ferizy ke aplikasi PeduliLindungi, verifikasi status vaksinasi dan kelengkapan syarat perjalanan dapat dilakukan lewat satu orang. Misalnya, hanya melalui pengemudi tanpa harus dilakukan satu per satu oleh penumpang di dalam kendaraan.

Akselerasi Cashless dan BHC

Saat ini, ASDP terus memperkuat program pengembangan bisnis perseroan diantaranya melalui akselerasi program Cashless di seluruh cabang dalam mendukung digitalisasi bisnis penyeberangan.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan penerapan metode cashless di penyeberangan ini sejalan dengan upaya percepatan transformasi digital di tengah pandemi Covid-19 yang juga telah mengubah cara bertransaksi masyarakat, dari sebelumnya melalui physical space menjadi menjadi digital space (online).

Menurut Shelvy, sejak Agustus lalu, pembayaran melalui payment link baik Virtual Account dan Dompet Elektronik sudah mulai diterapkan di Pelabuhan Ajibata dan Ambarita (go show dan reservasi WA), Telaga Punggur, Tanjung Uban, Penajam, Ujung, Kamal, Ketapang, Lembar, Padang Bai, Kayangan, Pototano, Bolok, Rote, Larantuka, Aimere, Waingapu (lintasan Waingapu-Kupang), Kalabahi, Patimban, Panjang, Dwikora (Pontianak), dan Trisakti (Banjarmasin). Untuk di Pelabuhan Patimban, Panjang, Dwikora dan Trisakti berlaku reservasi tiket via hotline. Dalam waktu dekat ini, metode cashless juga akan diterapkan di Pelabuhan Sidangole, dan Pelabuhan Rum.

Sementara proyek pengembangan kawasan pariwisata terintegrasi Bakauheni Harbour City sudah dalam tahap konstruksi dimana salah satunya adalah pembangunan Masjid BSI. Area Masjid BSI saat ini masih dalam tahap land clearing, dan ditargetkan bisa rampung pada bulan Mei 2022. Masjid BSI ini diproyeksikan dapat menampung jamaah sekitar 2000 jamaah dengan fasilitas pendukung yaitu : area sholat, area wudhu, ruang serbaguna, green space, observation deck, artistic lightning, dan area parkir.

Adapun pembiayaan masjid BSI saat ini bersumber dari dana wakaf yang dikelola oleh BSM Umat dibawah pengawasan Bank Syariah Indonesia.

“Dana wakaf pembangunan masjid dibuka untuk masyarakat umum serta berasal dari nasabah BSI, pegawai ASDP, dan juga dibagikan kepada pengguna jasa kapal ASDP yang dipublikasikan secara luas baik berupa poster/umbul2, flyer, dan spanduk di sekitar pelabuhan dan kapal. Saat ini donasi tersebut bisa dilakukan oleh masyarakat melalui scan QR Code dan transfer ke rekening Masjid BSI-ASDP dengan no. rekening (BSI 7788 191 191),” pungkas Shelvy.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!