JAKARTA, MENARA62.COM– Proses seleksi mahasiswa baru tahun 2018 resmi dibuka. Dua jalur penerimaan mahasiswa baru yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diresmikan langsung oleh Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Jumat (12/01/2018).
“Saya ingin sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru di PTN memberikan akses luas terhadap mahasiswa kurang mampu,” jelas Nasir.
Ia mengatakan pemerintah sudah menyediakan program beasiswa Bidikmisi untuk calon mahasiswa kurang mampu agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. Tetapi karena jumlahnya terbatas, banyak mahasiswa kurang mampu tidak terakses dengan program ini.
“Karena itu saya minta betul semua rektor mengawal mereka yang memang berasal dari kalangan kurang mampu. Berikan akses yang baik untuk mengikuti Bidikmisi. Kalau ada yang tidak terkaver, kita akan cari solusi lainnya. Terpenting mereka tetap bisa kuliah,” lanjut Nasir didampingi Ketua Panitia Pusat SNMPTN dan SBMPTN Ravik Karsidi.
Tahun ini, SNMPTN dan SBMPTN akan diikuti oleh 85 PTN yang ada di Indonesia. Diperkirakan sebanyak 800 ribu siswa akan mendaftar dalam dua sistem seleksi tersebut.
Pemerintah sendiri diakui Nasir telah mengeluarkan regulasi terkait sistem penerimaan mahasiswa baru di PTN. Selain SNMPTN dan SBMPTN, perguruan tinggi negeri diberikan kesempatan untuk menerima calon mahasiswa baru melalui program jalur mandiri.
Jalur mandiri ini dikatakan Nasir diperuntukkan bagi masyarakat yang memang bersedia membayar lebih mahal dibanding dua jalur seleksi lainnya. Dengan jalur mandiri ini PTN memiliki peluang untuk mendapatkan tambahan pendapatan dari masyarakat melalui sumbangan pendidikan.
Meski memberikan keleluasaan melalui jalur mandiri, Nasir mengingatkan bahwa prosentase untuk jalur ini maksimal hanya 30 persen. Sisanya, sebanyak 70 persen untuk jalur SNMPTN dan SBMPTN dengan prosentase diatur masing-masing PTN.
Jalur SNMPTN adalah seleksi berdasarkan hasil penelusuran prestasi dan portofolio akademik siswa yang bersumber dari Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Lalu SBMPTN adalah seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis dengan metode Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) atau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), atau kombinasi hasil ujian tulis dan ujian keterampilan calon mahasiswa.
Kemudian Seleksi Mandiri, yaitu seleksi yang diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN dan dapat memanfaatkan nilai hasil SBMPTN.
Adapun pelaksanaan SBMPTN 2018 berdasarkan ujian berbentuk UTBK akan ditingkatkan jumlah pesertanya. Model ujian UTBK ini menjadi embrio model penerimaan mahasiswa baru melalui Pusat Layanan Tes (Test Center).
Sedangkan untuk jalur Seleksi Mandiri, dilaksanakan sendiri oleh masing-masing PTN setelah pengumuman SBMPTN. Seleksi Mandiri oleh masing-masing PTN salah satunya dapat menggunakan atau memanfaatkan nilai hasil tes SBMPTN yang difasilitasi oleh Panitia Pusat.
Kerangka waktu pelaksanaan SNMPTN 2018 meliputi pengisian dan verifikasi PDSS tanggal13 Januari – 10 Februari 2018, pendaftaran 21 Februari – 06 Maret 2018 , pengumuman hasil Sseleksi 17 April 2018 dan pendaftaran ulang peserta yang lulus di PTN masing-masing pada tanggal 8 Mei 2018.
Sedang jadwal SBMPTN pendaftaran online UTBC dan UTBK tanggal 5 April – 27 April 2018 , pelaksanaan UTBC dan UTBK tanggal 8 Mei 2018, ujian ketrampilan 9 dan/atau 11 Mei 2018 serta pengumuman hasil seleksi dilakukan pada 3 Juli 2018.
Nasir berharap ke depan panitian seleksi baik SNMPTN maupun SBMPTN mencari inovasi-inovasi baru dalam sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru terutama terkait kemajuan teknologi informasi atau IT.