GARUT, MENARA62.COM – Semua sekolah di Jawa Barat wajib inklusi. Dengan demikian anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dapat dilayani di sekolah-sekolah regular dan tidak harus ke sekolah luar biasa (SLB).
“Kami memastikan pendidikan inklusi di Jawa Barat. Saat ini ada 300-an SLB, dan Insya Allah semua sekolah negeri wajib inklusi,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di sela Gebyar Pendidikan di Kota Garut, Sabtu (24/3/2019).
Sekolah Inklusi adalah sekolah regular (non-SLB) yang juga melayani pendidikan anak berkebutuhan khusus. Di sekolah reguler, anak-anak berkebutuhan khusus belajar bersama anak-anak normal lainnya, dengan pendampingan guru khusus selama kegiatan belajar mengajar.
Pada kesempatan itu, Mendikbud berharap kemajuan dibidang pendidikan yang dicapai Jabar bisa ditingkatkan lagi. Ia juga mendukung kebijakan semua sekolah regular wajib inklusi.
Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada kesempatan yang sama berjanji akan memberikan bantuan seperangkat gamelan Sunda bagi SLB 1 Cilawu, Garut.
“Sepanjang acara kami sangat terkesan dengan penampilan luar biasa dari seluruh siswa, khususnya untuk SLB 1 Cilawu, Garut. Kami sudah memutuskan memberikan bantuan kesenian berupa gamelan Sunda,” tuturnya.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, berharap agar siswa berkebutuhan khusus terus diperhatikan pemerintah.
“Tadi kita sangat terharu melihat penampilan anak-anak kita dari SLB, tentunya nanti akan mendapatkan perhatian dari bapak gubernur, dan saya yakin banyak inovasi dari bapak gubernur untuk SLB yang ada di kabupaten Garut ini,” katanya.
Acara Gebyar Dikbud di Kabupaten Garut ini juga diisi dengan pameran produk-produk hasil karya siswa mulai dari TK, SD, SMP, SMK, dan SLB.