28.2 C
Jakarta

Serah Terima Direksi TVmu

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM-Empat orang jajaran direksi tvMu yang lolos seleksi, pada Kamis (2/3/2017) menerima amanah secara resmi sebagai direksi tvMu. Serah terima dilakukan di ruang rapat Pimpinan Pusat Muhamadiyah di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah di Jakarta.

“Dari lebih seratus orang yang melamar untuk menjadi direksi tvMu, diseleksi lolos 14, dan dari 14, diseleksi yang lolos empat orang,” ujar Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad.

Berdasarkan hasil Test Psikologi pada tanggal 3 Februari 2017, test Wawancara tanggal 4 Februari 2017, dan sesuai keputusan Rapat PP Muhammadiyah dengan Panitia Seleksi Calon Direksi tvMu tanggal 14 Februari 2017, maka pelamar yang dinyatakan diterima sebagai direksi tvMu adalah: Gatot Triyanto, Arie Hidayat Thamrin, Brilianto K Satia Jaya, dan Purmono Harry.

“Mudah-mudahan, direksi tvMu yang baru dapat mengemban amanah dan bisa segera mewujudkan kemandirian tvMu. Tak lupa, saya juga berterima kasih pada direksi yang lama, yang telah mengawal tvMu selama sekitar 3,5 tahun,” ujar Dadang.

Bendahara PP Muhammadiyah Marpuji Ali berharap, direksi tvMu dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Ia pun mengucapkan terimakasih pada direksi lama yang telah membawa tvMu seperti saat ini.

Edy Koescahyanto, direksi tvMu yang digantikan berpendapat, sosok direksi tvMu yang baru tampaknya cukup menjanjikan. Apalagi, mereka mempunyai pengalaman di televisi cukup lama.

“Alhamdulilllah, kami tidak meninggalkan hutang, dan ada sejumlah piutang yang belum ditagih. Tantangan kedepan, semua itu bisa lebih dikapitalisasi lagi,” ujarnya.

Dirut TVmu yang baru Gatot Trianto mengatakan, ini merupakan amanah, kepercayaan, dan tanggungjawab yang tidak ringan.

“Kemandirian tidak mudah. Pengalaman di televisi sebelumnya, ini industri padat modal. Bisa break even point setelah enam tahun,” ujar Gatot yang mengungkapkan bahwa, membangun televisi itu membutuhkan komitmen untuk menjalankan televisi.

“Komitmen dipentingkan agar sekian tahun mandiri. Harus juga minta sesuatu syarat, agar apa yang diminta dipenuhi. Seperti untuk peningkatan kualitas siaran, peningkatan daya pancar, peralatan kamera, kelengkapan studio dan sebagainya,” ujar Gatot yang menegaskan bahwa dunia televisi merupakan penggabungan padat modal, padat karya, sekaligus teknologi.

“Kita harus memahami ini semua, kalau terjun ke dunia televisi tidak mudah, tetapi manfaatnya luar biasa. Televisi itu audio visual, punya potensi tidak hanya untuk bisnis tetapi juga kekuatan politik,” ujarnya.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!