MAGELANG, MENARA62.COM– Serapan beras Bulog Subdivre Kedu, Jawa Tengah masih sangat minim. Dari target 77 ribu ton pada 2017 hingga kini baru tercapai sekitar 10 persen.
Karena itu Perum Bulog Subdivre Kedu terus berupaya mengoptimalkan penyerapan beras petani melalui mitra kerjanya di Kabupaten Kebumen, Purworejo, Magelang, Temanggung, dan Wonosobo, Jawa Tengah.
“Serapan kami di tingkat Jateng tergolong masih sedikit, sekitar 10 persen tetapi kami terus berusaha setiap hari melakukan penyerapan,” kata Kepala Perum Bulog Subdivre Kedu, Sony Supriyadi di Magelang, Selasa (09/05/2017)
Untuk mengejar ketertinggalan dalam penyerapan tersebut, pihaknya setiap hari melakukan penyerapan, termasuk hari libur. Rata-rata angka penyerapan per hari berkisar 200 hingga 400 ton.
“Pada panen gadu kedua kami berusaha lebih banyak melakukan penyerapan karena memang beras yang tersedia juga lebih banyak,” katanya seperti dikutip dari Antara.
Ia mengakui mengalami keterlambatan dalam penyerapan beras petani, karena panen sudah berlangsung tetapi belum ada pembelian karena gudang masih penuh.
“Ketahanan stok pangan pada awal tahun kemarin sampai tujuh bulan. Alhamdulillah dengan adanya penyaluran beras sejahtera (rastra) sejak April 2017, sekarang penyerapan sudah lancar,” katanya.
Menurut dia pemasok beras paling banyak di wilayah Bulog Kedu adalah Kabupaten Kebumen dan Purworejo, karena memang daerah tersebut sentra penghasil beras