JAKARTA, MENARA62.COM – Lembaga riset independen IndoStrategi merilis hasil evaluasi kinerja satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, Jumat (17/10). Berdasarkan survei terhadap 424 responden di 34 provinsi, kinerja kabinet secara nasional mendapat skor rata-rata 3,07 atau berada pada kategori “sedang”.
Laporan bertajuk Evaluasi Kinerja Satu Tahun Kabinet Merah Putih itu menyebut pemerintahan Prabowo–Gibran berhasil menjaga stabilitas politik dan ekonomi, namun masih dinilai kurang progresif dalam reformasi struktural dan inovasi kebijakan publik.
Bidang Korupsi Dinilai Baik, Hukum dan Ketenagakerjaan Masih Lemah
Bidang pemberantasan korupsi menjadi satu dari sedikit sektor yang menunjukkan tren positif dengan skor 3,50 (sedang menuju baik). Namun, penegakan hukum dan HAM (2,93) serta penciptaan lapangan kerja (2,65) masih menjadi catatan publik.
“Pemerintah sudah menunjukkan keberanian dalam melakukan reshuffle kabinet dan penindakan terhadap pejabat tidak aspiratif, namun publik masih menanti langkah nyata untuk memenuhi janji 17+8,” tulis IndoStrategi dalam laporan tersebut.
Bidang lain seperti stabilitas politik dan keamanan (3,16), demokrasi dan kebebasan (3,14), serta transparansi dan akuntabilitas (3,12) juga mendapat penilaian sedang.
Program Unggulan Butuh Penguatan Lembaga
Program-program prioritas seperti Pemeriksaan Kesehatan Gratis (3,42), Sekolah Rakyat (3,13), dan Sekolah Unggul Garuda (3,00) dinilai menjanjikan namun masih dalam tahap awal.
Sementara Koperasi Merah Putih (2,77) dan Tiga Juta Rumah MBR (2,69) dinilai belum menunjukkan dampak signifikan.
Adapun Program Makan Bergizi Gratis (2,68) mendapat apresiasi masyarakat karena dinilai membantu kelompok kurang mampu, meski masih perlu perbaikan tata kelola dan pelibatan masyarakat agar tidak membebani APBN.
Kementerian Terbaik dan Terendah
IndoStrategi juga mencatat sepuluh kementerian dengan kinerja terbaik, di antaranya:
-
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (3,35)
-
Kementerian Luar Negeri (3,32)
-
Kementerian Agama (3,26)
-
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (3,22)
-
Kementerian Pertanian (3,21)
Sementara lima kementerian dengan skor terendah di bawah 3,0 meliputi:
-
Kemenko Hukum, HAM, dan Pemasyarakatan (2,81)
-
Kementerian ATR/BPN (2,81)
-
Kementerian HAM (2,79)
-
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (2,77)
-
Kementerian ESDM (2,74)
Masih dalam Fase Konsolidasi
Direktur Riset IndoStrategi Ali Noer Zaman menilai pemerintahan Prabowo–Gibran masih dalam fase konsolidasi kelembagaan.
“Dengan jumlah kabinet yang besar, penyesuaian nomenklatur, anggaran, dan pembagian tugas membutuhkan waktu. Publik perlu memberi kesempatan, namun juga harus terus mengawasi,” ujar Ali.
Ia berharap tahun kedua menjadi momentum bagi pemerintah untuk menunjukkan hasil nyata dari berbagai janji kampanye.
Sementara Managing Director IndoStrategi, Visna Vulovik, menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas publik agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi aktif dalam pengawasan pemerintahan.
Delapan Rekomendasi IndoStrategi untuk Pemerintah
Lembaga riset ini juga mengeluarkan delapan rekomendasi strategis agar kinerja pemerintahan meningkat pada tahun kedua, antara lain:
-
Perkuat koordinasi lintas kementerian dan atasi tumpang tindih kebijakan.
-
Perbaiki tata kelola hukum dan HAM.
-
Jalankan reformasi birokrasi yang konsisten.
-
Dorong penciptaan lapangan kerja nyata.
-
Tingkatkan transparansi anggaran dan komunikasi publik.
-
Tegakkan netralitas TNI–Polri dan supremasi sipil.
-
Fokus pada pemerataan pembangunan daerah.
-
Jalankan program sosial secara berbasis data dan akuntabilitas.
IndoStrategi menilai, meski Kabinet Merah Putih berhasil menjaga stabilitas makro dan konsistensi fiskal, terobosan kebijakan publik masih belum terasa. Tahun kedua diharapkan menjadi titik balik bagi pemerintahan Prabowo–Gibran untuk menjawab ekspektasi rakyat yang semakin tinggi. (*/rls)
