33.8 C
Jakarta

Sholat Tepat Waktu, Apa Susahnya?

Baca Juga:

Oleh Ashari, SIP*

SETIAP perintah pasti mengandung hikmah. Begitu juga setiap larangan dan dosa pasti mengandung derita. Demikian halnya dengan perintah sholat awal waktu, tentu sudah dalam pertimbangan matang Allah, mengapa amalan ini menjadi salah satu amalan yang dicintai-Nya. Di samping berbakti kepada orang tua dan jihad di jalan Allah.

Beberapa buku tafsir menjelaskan, kemanfaatan sholat awal waktu atau pada waktunya mempunyai dua dimensi keberuntungan. Di samping di akhirat, mereka akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat, ternyata dari sisi duniawi, sholat awal waktu memberikan imbas positip bagi orang yang menegakkannya.

Sholat bagi orang mukmin memang sudah ditentukan waktunya. Artinya sholat shubuh ya pagi hari berkisar jam 04.30an, dhuhur siang hari sekitar jam 11.45-an begitu seterusnya. Rotasi bumi ini menyebabkan perbedaan waktu sholat antara satu daerah dengan daerah lain. Begitu juga antar negara. Pusaran waktu ini justru memberikan hikmah, bahwa hampir disemua waktu selama 24 jam bergulir, orang beriman mendirikan sholat. Hanya selisih menit saja di antara mereka. Subhanallah.

Maka dalam banyak ayat dijelaskan orang yang menyia-nyiakan waktu sholat termasuk kedalam golongan orang yang merugi. Dalam QS. Al-Mukminun 1-2 : Dengan sangat jelas Allah memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang khusuk di dalam sholatnya. Mereka akan mendapatkan syurga firdaus, dan mereka akan kekal di dalamnya. Selama-lamanya. Sholat khusuk tidak dapat dicapai kalau kita mengerjakannya dengan tergesa-gesa, diburu waktu, datang sebagai makmum sering terlambat (masbuk), wudhu tidak komplit, tidak teratur.

Sholat awal waktu, marilah kita jadikan kebutuhan kita. Bukan lagi kewajiban yang memberatkan, mengingat manfaatnya yang luar biasa. Keuntungan Ganda. Akan tetapi, agar kita mau disiplin sholat tepat waktu :

Pertama harus diubah adalah mindset kita terlebih dahulu. Mengapa kita harus sholat tepat/awal waktu?

Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdhal?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)

Kedua, ternyata Sholat pada awal waktu melatih diri untuk disiplin. Kita sangat paham, bahwa segala kegiatan berkaitan dengan pemenuhan waktu. Waktu yang sudah bergulir tidak lagi dapat diambil lagi. Kalau misalnya nonton bola tengah malam saja kita bisa bangun, mengapa untuk sholat kita tidak bisa? Apa sih susahnya? Artinya dalam konteks ini adalah kemauan. Mau sekolah atau kuliah atau bekerja, kebetulan masuk jam ke-0. Kita harus berangkat dari rumah jam 05.00, itu artinya sebelumnya sudah harus bangun untuk prepare, mandi dan sebagainya. Dan itu kita bisa. Mengapa untuk sholat tidak bisa? Menjadi pertanyaan bersama yang dapat dijawab sendiri-sendiri dalam hati, kemudian mencoba untuk merubahnya.

Ketiga, Mendahulukan prioritas. Ini ternyata penting. Sering dalam belajar, bekerja, rasanya kita tidak mendapatkan apa-apa selama berjam-jam. Hanya berputar-putar tidak efisien. Sebabnya ternyata kita belum bisa menempatkan prioritas belajar atau pekerjaan mana yang harus kita dahulukan. Sholat awal waktu memberikan pelajaran berharga, agar kita dalam melakukan sesuatu menggunakan manajemen “prioritas” ini. Ketika kita tinggalkan aktifitas duniawi dan segera mengambil air wudhu, itu artinya kita sedang memberikan prioritas kepada Allah swt diatas pekerjaan kita. Apakah dengan demikian, pekerjaan kita akan terbengkelai? Yakin, tidak akan. Sebab sholat tidak membutuhkan waktu lama, hingga menguras tenaga. Justru habis sholat akan memberikan pikiran dan fisik yang lebih fresh.

Keempat. Akibat samping positip lain adalah, mengajarkan kepada kita untuk tidak menunda-nunda pekerjaan. Sekarang sholat, nanti juga sholat. Mengapa harus ditunda. Begitu juga berlaku dalam hal pekerjaan. Maka kalau pekerjaan kita sering menumpuk, menindih, dan membuat stress, mari kita periksa manajemen sholat kita, jangan-jangan kita juga suka menunda sholat ini. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk selalu dekat-dekat dengan-Nya melalui perintah sholat ini. Terlebih disaat kita sedang mengalami pendemi covid-19, justru menjadikan kita lebih dekat kepada Allah Swt, melalui media Sholat. Bukan sebaliknya. Kita malah menjauh. Sekian

Penulis : Mengajar di SMP Muhammadiyah Turi Sleman, opini pribadi

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!