MAGELANG, MENARA62.COM – Tim Task Force pendirian Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) difasilitasi oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) menggelar pelatihan preceptor melalui ruang temu virtual Zoom. Dengan 70 peserta yang merupakan preceptor, dosen Farmasi UNIMMA dan calon dosen PSPPA, kegiatan akan berlansung selama tiga hari dimulai dari Kamis (22/6) hingga Sabtu (24/6) mendatang.
Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, M.Kes, Dekan Fikes UNIMMA mengatakan, baik D3 maupun S1 Farmasi UNIMMA akan selalu mengupayakan kualitas lulusannya. “Salah satu komitmen tersebut diwujudkan dengan rencana penambahan program studi baru yaitu pembukaan PSPPA sebagai bentuk pengembangan kualitas lulusan sarjana,” ujarnya.
Dekan menambahkan bahwa tujuan pelatihan tersebut untuk memberikan gambaran dan wawasan terkait tugas dan tanggung jawab preseptor dalam melakukan pembimbingan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA). “Terima kasih untuk Bapak Ibu yang sudah meluangkan hadir di kegiatan ini, kami mohon bantuannya. Harapan kami, nantinya preceptor memiliki kemampuan yang memadai agar dapat merencanakan proses pembelajaran dengan baik di tempat praktiknya masing-masing dan dapat mengarahkan profesionalitas dari para calon apoteker saat memasuki dunia kerja,” tutur Heni Setyowati Esti Rahayu.
Sementara itu, Prof. apt. Fatma Sri Wahyuni, PhD, Sekretaris APTFI dalam sambutannya menyatakan dukungannya terhadap pendirian PSPPA di UNIMMA. “Saat ini APTFI sangat menghire dan memotivasi program studi untuk bisa menambah terkait dengan program studi Apoteker. Kenapa? Karena jumlah yang masih jauh berimbang dimana jumlah program studi S1 ini yang di bawah keanggotaan APTFI itu hampir 300 sementara program studi profesinya hanya 56 saja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof Fatma menyebutkan APTFI memiliki tugas yang tidak ringan untuk mengawal pembukaan program studi baru. “Saya lihat dari profil Farmasi UNIMMA baik itu fasilitas maupun SDM ini sudah sangat mumpuni ya, dan mudah-mudahan proses pembukaan prodi barunya berjalan dengan lancar,” imbuhnya.
Dalam rangkain kegiatan pelatihan tersebut, dihadirkan enam narasumber dari APTFI dan satu dari UNIMMA. Seluruh peserta diberikan pre test, beberapa materi, post test dan refleksi pelatihan di akhir kegiatan nanti. (*)