MALANG, MENARA62.COM – Kaum perempuan memiliki peran strategis dalam penguatan UMKM di tanah air. Melalui aksi-aksi yang kongkrit, perempuan telah memberikan kontribusi nyata mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto saat memberikan sambutan pada side event ke-2 Women 20 (W20) G20 yang digelar di Hotel Golden Tulip, Kota Batu, Malang, Jawa Timur Selasa (8/3) menilai pentingnya support agar pelaku UMKM dari kalangan perempuan ini dapat terus meningkatkan kontribusinya baik dalam perekonomian nasional maupun global.
“Kita memiliki sekitar 65 juta UMKM, dimana lebih dari 64 persennya merupakan perempuan dengan kontribusi sebanyak 61 persen dari perekonomian nasional,” tutur Giwo.
Salah satu kota yang mencatat jumlah UMKM perempuan yang cukup tinggi adalah Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Kota ini menurut data Pemerintah Kota Batu memiliki 14.368 UMKM, dimana 70 persen dikelola oleh perempuan. Produk terbesar yang dihasilkan pelaku UMKM Kota Batu adalah produk kerajinan, batik dan makanan.
“Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa side event kedua W20 digelar di Kota Batu, Malang. Saya bangga karena Kota Batu adalah salah satu kota di Indonesia dengan UMKM perempuan yang tinggi,” tegas Giwo.
Menurut Giwo, untuk mendorong kemajuan UMKM dari kalangan perempuan, penting bagi semua pihak baik pemerintah maupun swasta untuk terus berkolaborasi, membuat berbagai terobosan agar kontribusi UMKM dalam upaya recovery ekonomi digital juga semakin meningkat. Promosi, berbagai kegiatan penguatan adalah beberapa dukungan yang sangat dibutuhkan oleh perempuan UMKM.
Mendorong pengembangan potensi dan penguatan pengusaha perempuan di bidang ekonomi kreatif, menurut Giwo sejalan dengan visi dan misi Kowani dalam mengimplementasikan program kerjanya. Karena itu Kowani yang merupakan federasi dari 97 organisasi perempuan di Indonesia dengan 87 juta anggotanya, terus bekerja untuk perbaikan dan penguatan peran perempuan bersama dengan semua komponen pemerintah dan negara sebagai leading sector dan juga sebagai promotor.
Bagi Giwo, event Indonesia Presidensi G20 harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membangun strategi dan aturan guna menguatkan peran UMKM perempuan melalui berbagai upaya. “Kita juga harus memastikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang lebih inklusif bagi perempuan dengan mendukung transformasi ekonomi digital melalui pengembangan infrastruktur digital, konektivitas digital dan literasi digital,” tambah Giwo.
Ia berharap melalui event ini, W20 dapat membuat strategi dan aturan yang dapat menguatkan dan mensupport perempuan melalui literasi finansial digital. Inisiasi ini bisa dimulai dri Indonesia kemudian menyebar ke negara lain terutama diantara anggota G20 untuk membuat impact global positif sebagai bagian dari komitmen dan upaya untuk berkontribusi terhadap dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Chair Women 20 Indonesia Presidensi, Hadriani Uli Silalahi mengatakan W20 Presidensi Indonesia ingin mendorong komitmen para pemimpin negara untuk menempatkan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai pusat diskusi global terkait pemulihan ekonomi pasca pandemi. Mengusung tema Women Enterpreneurs as Key to Economic Inclusion, side event ke-2 W20 berlangsung selama 3 hari yakni 8-10 Maret 2022. Tema W20 itu sendiri adalah Recover Together, Equally’.
“Kita membutuhkan komitmen bersama guna mengurangi diskriminasi terhadap perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam pemulihan masa pandemi Covid-19,” kata Uli.
Menurutnya, W20 Presidensi Indonesia juga ingin mendorong para pemimpin negara-negara G20 untuk membuka akses perempuan agar dapat berpartisipasi aktif pada sektor perekonomian.
“Misi utama W20 Presidensi Indonesia adalah untuk mempengaruhi komitmen tingkat tinggi yang akan dikeluarkan pada G20 Summit (Communique) agar memuat agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di negara-negara G20. Apalagi, pada beberapa Kepresidenan G20 sebelumnya, fokus gender dalam keseluruhan deklarasi masih kecil, tidak pernah melebihi 8 persen,” lanjut Uli.
Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia dalam sambutannya mengatakan misi utama W20 adalah untuk mempengaruhi komitmen tingkat tinggi pada pemberdayaan perempuan dan kesetaraan untuk agenda perempuan di G20, menempatkan isu perempuan di pusat diskusi global di jalur pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
“Saat ini kita terus berupaya membangun sinergi Indonesia inklusi pada perhelatan W20 untuk mendorong pemberdayaan ekonomi inklusi dengan mendukung UMKM yang dimiliki perempuan disabilitas agar menghasilkan nilai komersil,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menekankan dua hal penting dalam mendorong UMKM perempuan. Pertama dalah support pemerintah kepada UMKM milik perempuan untuk memperkuat ekonomi Indonesia dan yang kedua adalah digitalisasi UMKM agar UMKM mampu berkembang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi indonesia. “Bersama kita harus memperkuat UMKM dan kesetaraan gender, dengan begitu kesejahteraan masyarakat bisa tercapai,” ujar Bintang.
Senada juga disampaikan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak. Ia menegaskan bahwa Jawa Timur sangat mendukukung keberadaan UMKM perempuan. Sebab UMKM perempuan memegang peranan dan kontribusi penting pertumbuhan ekonomi Jatim.
“Kami mensupport keberadaan UMKM perempuan yang sanggup bertahan di tengah pandemi dan semoga kita bisa recover together equally,” kata Emil.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko menyatakan kebanggaannya bahwa Kota Batu dipilih sebagai tuan rumah side event ke-2 W20. “Kota Batu dikenal sebagai kota wisata. Di kota ini 70 persen UMKM digerakkan oleh kaum perempuan,” tandas Dewanti.
Side event ke-2 W20 yang digelar di Kota Batu selama tiga hari secara hybrid tersebut sekaligus dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2022 yang jatuh tanggal 8 Maret. Bertindak sebagai host meeting adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sebelumnya kegiatan side event ke-1 W20 telah digelar di destinasi wisata Likupang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.