SOLO, MENARA62.COM—Terjadi Gempa bumi 8,5 Sr di area Kampus Universitas Muhammadiyah PKU (UMPKU) Surakarta mengakibatkan kecelakaan massal di jalan depan kampus diakibatkan dari kepanikan warga sekitar yang ingin menyelamatkan diri, Ahad (31/08/2025). Terdapat 10 korban tertimpa reruntuhan didalam gedung dan kecelakaan massal melibatkan 2 mobil dan 4 motor mengakibatkan 10 korban.
20 korban secara keseluruhan di tangani secara cepat dan tepat oleh Mahasiswa UMPKU Surakarta, setelah diidentifikasi 10 orang terperangkap dalam Gedung lantai 5 dan 6 ada wanita hamil, pekerja kantor dan mahasiswa dan tertimpa reruntuhan tembok sehingga menimbulkan banyak patah tulang terbuka dan luka terbuka serta ditemukan 1 Meninggal dunia. Serta 10 Korban akibat kecelakaan beruntun mengakibatkan korban sepasang suami istri keadaan hamil, korban mobil dengan patah tulang, luka-luka bahkan ada yg dicurigai cidera servikal. Dan ada satu korban di lantai 6 kondisi kritis ertimpa reruntuhan akhirnya di evakuasi oleh mahasiswa Mapala UMPKU Surakarta dan Tim MDMC PDM Kota Surakarta menggunakan Teknik Vertical Rescue
Mereka harus bertindak cepat dan tepat mengingat diantara para korban itu ada yang mengalami luka parah, patah tulang, luka terbuka, hingga ibu hamil dan ibu menyusui. Tindakan tim medis sangat menentukan kondisi para korban.
Demikian Simulasi Disaster Manajemen System gelaran UMPKU Surakarta yang melibatkan para mahasiswa. Kegiatan Simulasi Bencana ini sebagai penutup pelatihan BTCLS yang secara rutin digelar setiap tahun bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan prodi D3 Keperawatan, Profesi Ners dan S1 Anestesiologi yang akan lulus.
Ketua Pelaksana Basic Trauma Cardiac Life Support UMPKU Surakarta, Bayu Despriyanto Pratama, mengatakan simulasi bencana digelar secara serius dengan melibatkan Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Tingkat akhir dan bersinergi dengan MDMC PDM Kota Surakarta dibawah panduan TIM 119.
Kegiatan itu diharapkan benar-benar menyiapkan para mahasiswa UMPKU Surakarta ketika nanti masuk dunia kerja. Melalui simulasi kecelakaan lalu lintas parah seperti itu mereka diharapkan tahu apa yang harus dilakukan.
“Dalam simulasi bencana tahun ini kamikonsep dua kejadian secara bersamaaan yaitu gempa bumi yang mengakibatkan korban yang terjebak di Gedung lantai 6 dan diikuti kecelakaan massal akibat panik untuk menyelamatkan diri di area kampus” ujar Bayu Despriyanto Pratama .
Bayu Despriyanto Pratama menjelaskan para mahasiswa UMPKU Surakarta harus bisa berpikir dan bertindak cepat ketika menghadapi kecelakaan lalu lintas seperti dalam skenario. Utamanya terkait pertolongan pertama kepada para korban. Dan menariknya ada korban yang harus diturunkan melalui vertical rescue dari lantai 6.
Apalagi diantara para korban itu ada yang dalam kondisi sedang hamil, maupun ibu-ibu menyusui, hingga berbagai jenis luka. Artinya para mahasiswa harus bisa mengklasifikasikan kriteria kondisi korban, lalu menentukan langkah pertama.
“Mahasiswa kami bagi menjadi beberapa Tim antara lain sebagai tim Rescue, tim relawan , Tim Rumah Sakit lapangan dan rujukan, mereka harus sudah tahu bagaimana bertindak dalam situasi darurat dan emergency,” terang Bayu Despriyanto Pratama. (*)
