SOLO, MENARA62.COM -– Sejumlah 69 orang meliputi kepala sekolah, guru, siswa dan wali murid asal Banjarmasin Timur menjalani program pertukaran pelajar atau Student Exchange hanya sehari tapi kaya akan manfaat dan membawa banyak kenangan.
Begitu masuk kelas, mereka ikut belajar beradaptasi dan bisa berteman dengan anak-anak di kelas Sekolah Dasar Rujukan Swasta versi Kemendikbud RI, SD Muhammadiyah 1 ketelan Surakarta, Selasa (29/10/2019).
“Kita harus benar-benar mengeksplor, di mana, kapanpun, kita tetap belajar, atas nama seluruh rombongan mengucapkan terima kasih, ada 54 siswa, 9 guru, 6 orang tua wali murid, kepala SD Muhammadiyah 11 Hj. Armina Nikmawati, S.Pd dan 5 Bajarmasin, Mudah-mudahan dengan pembelajaran ini bisa menambah wawasan terutama buat anak-anak kita, cepat jemput bola jangan diam, bertanyalah sebanyak mungkin, karena di sini kompleks dan SDSR,” ujar Ketua Rombongan yang juga Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin, Ir. Hj. Tri Hariani Sawitri, S.Pd., dalam sambutannya.
Kepala Sekolah SD Muh 1 Hj. Sri Sayekti, S.Pd. M.Pd., menyampaikan, akhirnya semua kegiatan bisa terlaksana, mudah-mudahan apa yang dilaksanakan pada hari ini bermanfaat dan mendapat ridha dari Allah Swt., untuk kemajuan sekolah masing-masing.
”Harapan dari bu Yekti, apa-apa yang baik dilaksanakan dilanjutkan, tadi belajar apa saja? Bahasa jawa, IPA, IPS, Matematika, al Islam Kemuhammadiyahan, mudah-mudahan menambah ilmu,” katanya
Wajah ceria juga ditunjukkan Feisha Humaira kelas 6 dan salah satu siswa kelas 5 yang mengikuti pembelajaran tematik 5 makanan sehat. Dia menceritakan pengalamannya dengan memegang buku kecil.
”Saya senang bisa kenalan teman sebangku kelas di provinsi lain,” ujarnya dengan senyum gembira.
Humas Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK dan Budaya, Jatmiko mengatakan bahwa kunjungan dari Banjarmasin, merupakan salah satu upaya sekolah untuk terus menebarkan virus-virus berkeunggulan, berkemajuan dan berkeadaban pada era industri 4.0.
Meliputi Sekolah Pendidikan Karakter, pembelajaran berbasis e-Leraning, TIK, Budaya, radio Streaming radia pendidikan solo belajar, kantin dan dapur sehat, uks modern, perpustakaan teakreditasi A, sekolah Adiwiyata, Sekolah Sehat, Inovasi E-Money, bank sampah, 28 ekstrakurikuler, Sudut Baca serta taman kelas.
“Untuk merawat kebhinnekaan, alangkah baiknya pertukaran pelajar ke provinsi dalam negeri, mengenalkan saudara-saudaranya yang berada di pulau yang lain mengenal keberagaman kita, memperkaya wawasan anak-anak kita agar mereka tidak hanya mengerti kabupatennya atau tempatnya masing-masing, yang muaranya mengetahui ciri khas, pusat keunggulan dan destinasi pendidikan karakter,” pungkas Jatmiko.