27.3 C
Jakarta

Siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Gembira Membayar Zakat Fitri di Sekolah

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Zakat terbagi menjadi dua, zakat mal dan zakat fitri. Dengan latar belakang itu pula, Sekolah Penggerak SD Muhamadiyah 1 Ketelan Surakarta menanamkan karakter religius sejak dini dengan cara mengajak para siswa membayar zakat dengan menerapkan protokol Kesehatan secara ketat.

Kepala Sekolah Sri Sayekti melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko mengatakan, mudah-mudahan tahun 2022 ini bisa mencapai 100 persen.

Saat ini terkumpul 589 bungkus, siswa yang membayarkan zakat fitrahnya melalui sekolah biasanya mencapai 100 persen karena bersinergi Lazismu Solo dibagikan 8 asnaf. Proses pengumpulan zakat fitri mendapat respon yang baik dari siswa dan wali siswa, mereka antusias menyetorkan zakatnya.

“Ayat 103 dari surah at-Taubah, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” ujarnya, Selasa (19/4/2022).

Delapan golongan yang berhak menerima zakat maal, jelas Jatmiko, pertama, fakir. Yaitu orang yang tidak mempunyai apa-apa, bahkan untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya saja ia susah.

Kedua, ia melanjutkan, orang yang berhak menerima zakat adalah orang miskin. “Orang itu punya harta tapi nggak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya,” jelasnya. Ketiga, amil zakat, yakni orang yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Sementara itu, siswa Kelas VIB menyatakan, membayar zakat fitri di sekolah untuk belajar cara membayar zakat fitrah. Ramadhan 1443 Hijriyah jadi momentum aku mengenalkan syariat zakat.

Anak-anak terbangun kesadaran dalam beribadah, belajar, dan bermain. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang kelima dan kedudukannya ditempatkan pada bagian kewajiban agama dengan keutamaan dan manfaat sosial.

Pada kenyataannya, zakat lebih menonjol di kalangan kaum orang tua, banyak generasi milenial tidak terlibat dalam pengoptimalisasi zakat.

“Alhamdulillah, hari ini bersama temanku Namora Salsabila kelas 6B dan Quinsha Naura Amalia kelas 6A sudah bayar zakat sekaligus praktik jadi amil dan jadi Filantropis Cilik. Senang bisa bayar zakat bareng teman-teman. Semoga zakat ini diterima Allah,” katanya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!