Pagi hari nampak pemandangan berbeda terlihat di depan sekolah. Ratusan siswa berkumpul, bukan untuk berdemo melainkan untuk ikut kegiatan optimalisasi barang bekas yang selalu membekas.
Ratusan siswa Sekolah Pendidikan Karakter Berbasis TIK SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah membawa dua botol plastik, satu di potong bagian atasnya dan satu di potong bagian bawahnya, cat minyak, satu kuas, resleting berwarna, Henna, dan Lem UHU. Mereka berduyun-duyun bersemangat ke sekolah, pada Selasa (7/11/2017).
Ketika orang lain memandang sebelah mata, barang itu tidak berguna ataupun tak ada manfaatnya, siswa SD ini memandang dengan manfaat yang akan dihasilkan. Ditangan Ki Agung Sudarwanto SSn MSn bersama 120 siswa kelas 6, ia membangkitkan kreativitas dan inovasi siswa. Mereka mengubah botol plastik menjadikan benda bermanfaat. Mereka membuat tempat pensil ataupun boltlpoin.
Untuk menambah nilai estetiknya, siswa diperbolehkan menorehkan cat dibagian luar botol dengan hiasan berbahan tinta timbul ataupun gliter. “Biarlah mereka berkreasi dan berinovasi untuk pencarian jati diri melalui karya seni,” ujar Agung yang melanjutkan penjelasannya.
“Aku bisa… aku bisa… !! bisa berkarya, bisa berprestasi dan bisa menghargai karya orang lain. Membekas, di sini bermakna, bahwa melalui proses berkarya ini, mereka selalu membekas dalam hati sebagai pengalaman jiwa untuk sebuah pencarian dan peneguhan karakter siswa,” jelas Agung.
Senada dengan itu, Jaka Prasetya SSi salah satu guru kelas 6 mengatkaan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dan pendidikan kepada siswa, agar mereka dapat mengoptimalisasi bahan bekas sebaik mungkin. Ia berharap, kegiatan ini tidak sekedar dikhususkan kepada 120 siswa saja, tetapi bisa menularkan kepada siswa yang lain, khususnya kelas 1 sampai kelas 5. “Akhirnya, semua siswa dapat dibuat suatu tempat pensil yang kuat, praktis dan bernilai ekonomis,” ujarnya.
Siswa kelas 6 D Maaliki Istiqlal Amuskan mengatakan, dirinya amat senang. ”Saya mewakili di antara kelas 6 sangat senang, karena banyak pengalaman yang dipetik dari belajar bahan bekas yang membekas dari sebuah botol,” ujarnya.