SURAKARTA, MENARA62.COM — Siswa SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Membuat Olahan Jamur. Mungkin menjadi hal biasa, namun kreativitas siswa SMA Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat ini, bisa mempertahankan gizinya, Kamis (24/1/2019).
Pertumbuhan dan kesehatan anak, salah satunya ditentukan oleh asupan gizi makanan. Salah satu makanan (camilan) yang saat ini disukai anak-anak adalah camilan berbahan jamur. Seperti yang diketahui, jamur mengandung banyak protein. Namun, jika tidak hati-hati dalam pengolahannya, bisa jadi kandungan protein hilang.
Hal ini yang membuat Nadia Afifah Wardani, Siswi kelas XI SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mencoba kreativitas dalam pengelolaan makanan berbahan jamur.
Berbekal keinginan untuk mengolah makanan sehat bergizi tinggi, Nadia mencoba mengolah jamur goreng telur kocok (jagotecok). Nadia melihat proses pengolahan jamur yang sedang marak (seperti jamur crispy) rentan mengalami denaturasi protein. Denaturasi merupakan sebuah proses dimana protein atau asam nukleat kehilangan struktur tersier dan struktur sekunder akibat dipanaskan.
Nadia mencoba pengolahan menggunakan telur dan tepung. Sederhana, namun tetap renyah dan terpenting, kandungan protein tidak hilang. Nadia menceritakan proses pengolahannya. Diawali pembersihan jamur dengan air hangat dan mempersiapkan bumbu yang terdiri dari bawang putih, ketumbar dan garam. Siapkan telur ayam yang telah dikocok dan masukan bumbu-bumbu diatas.
Jamur yang telah bersih dibaluri tepung dan dicelupkan ke telur yang sudah berbumbu kemudian dibaluri tepung kembali. Dan jamur siap di goreng. Yang menjadi keunggulan produk olahan jagotecok ini adalah tekstur jamur tidak kering dan terpenting adalah kandungan protein yang baik. Karena saat penggorengan, terlapisi adonan telur kocok dan tepung. Hasilnya, olahan produk jamur ini lezat, tekstur jamur khas dan bergizi tinggi.
Guru pendamping, M Firman Cahya menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian program sekolah dalam hal implementasi ilmu pengetahuan dan kewirausahaan. Siswa dilatih dalam hal kreativitas untuk pengolahan produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala SMA Muhammadiyah program Khusus Kottabarat, Hendro Susilo mengatakan, pihak sekolah menaruh perhatian dan mendukung implementasi ilmu pengetahuan kedalam aplikasi kehidupan. Langkah ini penting, agar siswa mampu menghasilkan atau mengolah produk yang berbasis ilmu pengetahuan kedalam teknologi tepat guna, makanan, minuman dan lain sebagainya.