SURAKARTA, MENARA62.COM — Devin Agastya Indy Gunawan, siswa SMP Muh PK Kottabarat Raih Prestasi Internasional. Ia meraih medali bronze (perunggu) dalam ajang perlombaan sains tingkat internasional, Vanda Science Competition 2019. Lomba itu digelar serentak seluruh dunia pada masing-masing regional pada (4/5/2019).
Prestasi itu, dimulai dari hobi. Devin seperti siswa lain. Ia suka bercanda, bergaul, dan bermain-main. Namun, siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta ini, memiliki kemampuan dan prestasi yang sudah go internasional.
Untuk Kota Surakarta, lomba berlangsung di SD Kanisius Keprabon 02, Surakarta.
Devin, siswa kelas 7 yang lahir di Surakarta pada 3 Juli 2006 ini, mengaku sejak kecil suka bergelut dalam bidang ilmu sains dan elektronika. Bahkan ia menjadikan bidang tersebut sebagai hobi atau kegemaran.
Ia sering melakukan uji percobaan sendiri di halaman belakang rumah. Saat penasaran terhadap informasi yang ia dapat, semisal besi berkarat bisa dihilangkan dengan saus tomat. Lantas ia pun melakukan uji percobaan tersebut.
Bukan hanya dengan saus tomat yang ia gunakan, bahan lain seperti cuka, oli, sabun, dan air lemon pun ia coba. Dari hasil percobaan tersebut, menurutnya bahan yang paling cepat untuk menghilangkan besi berkarat adalah cuka. Penemuan ini pun, biasanya langsung ia sampaikan kepada nenek atau orang tua.
“Saya ini suka penasaran terhadap sesuatu maka saya lakukan percobaan-percobaan di halaman belakang rumah dimana tempat yang paling aman,” ujar remaja yang bercita-cita jika menjadi pilot.
Mimpi besarnya, Devin bisa seperti Prof BJ Habibie yang juga bisa membuat pesawat terbang. Di belakang rumah tersebut, Devin pun pernah terkena ledakan atas percobaan elektronikanya.
Tidak hanya itu, Devin pun juga menyalurkan hobi dengan mengikuti ekstrakurikuler robotik di sekolah. Setiap Sabtu, ia melakukan percobaan dari memprogram, merakit, dan menciptakan sebuah robot. Ketekunannya membuahkan hasil, juara favorit lomba robotik di trasmart Pabelan Surakarta pun dibawa pulang ke sekolah.
Untuk mendukung hobinya, di rumah pun ia memiliki banyak koleksi buku sains dan buku elektro. Menurutnya, yang paling banyak adalah koleksi buku sains.
Ketekunan putra dari Indra Gunawan dan Dyah Erna Susanti ini,mampu menorehkan beragam prestasi dalam bidang sains dan robotic. Prestasi tersebut mampu pula membuat bangga sekolahnya.
Prestasi yang pernah diraih antara lain, Juara satu dalam lomba olimpiade IPA tingkat nasional pada September 2018 di Yogyakarta. Pada Oktober 2018, medali perunggu internasional Kangaroo Science Contest pun ia bawa ke sekolah. Februari 2018, ia juara favorit lomba robotik tingkat Solo Raya.
Adapun hasil lomba sains tingkat internasional, Vanda Science Competition 2019 baru diketahui olehnya pada Ahad (19/5/2019) melalui website https://vanda.sg/results/. Untuk sistem perlombaan sains tersebut, digelar secara serentak di seluruh dunia di masing-masing regional yang ditunjuk panitia pusat.
“Peserta yang iku juga ratusan dari sekolah di berbagai negara antara lain Vietnam, Filipina, India, Malaysia, Thailand, dan sebagainya,” ujar Devin.
Devin mengaku masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan yakni menyempurnakan robot tangan untuk membantu penyandang disabilitas.
“Masih akan saya sempurnakan robot tangan. Robot itu bisa bergerak dengan sensor untuk mengambil dan membawa barang. Bisa untuk penyandang disabel,” ujarnya.
Aryanto, Humas SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta berharap, prestasi yang sudah dicapai oleh anak didiknya mampu memberikan semangat dan inspirasi bagi siswa yang lain.
“Semoga prestasi yang diraih oleh Devin mampu mematik semangat siswa yang lain pula untuk senantiasa berprestasi pula,” ujarnya.