28 C
Jakarta

SMA Muh PK Gelar Seminar Parenting, Mengapa Harus Kuliah?

Baca Juga:

 

 

SOLO, MENARA62.COM– ” Mau kuliah dimana saja bebas, yang penting visi dan misi anak jelas”. Demikian salah satu pernyataan yang dilontarkan oleh narasumber seminar Parenting.

Hari itu, Sabtu, 30 Oktober 2021 pengurus komite kelas XII SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta menggelar Seminar Parenting bertema “Mengapa Harus Kuliah”?. Acara ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Sutanto,S.si, DEA dan dipandu oleh dr. Sri Mulyaningsih selaku moderator sekaligus wali siswa kelas XII, Nur Aini Indah (siswa kelas XII) selaku pembawa acara serta Dzakiya Diena Karimah (siswa kelas XII) bertugas sebagai tilawah qur’an.

Komite kelas XII mengundang Bapak/Ibu wali siswa kelas XII beserta seluruh siswa dan segenap civitas akademik SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat untuk mengikuti seminar parenting dalam bentuk webinar dalam program Parent’s Day yang membahas tentang persiapan kuliah bagi siswa kelas XII.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Sutanto mengingatkan peserta mengapa pendidikan dan sekolah penting, salah satunya dalam rangka menuju manusia dan masyarakat yang rasional.

Siswa perlu membiasakan menghadapi pembelajaran Project Based Learning (PBL) dan soal HOTS agar memiliki keterampilan berfikir yang kreatif. Belajar perlu menyenangkan, bukan sesuatu yang menakutkan.

“Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan pembelajaran Integrated Contextual Learning,yang dapat membekali kemampuan siswa untuk siap memasuki perkuliahan,” ungkap Prof. Dr Sutanto.

Sementara itu, Steffy Erlinda salah satu guru tim kelas XII mengatakan bahwasannya acara ini memberikan motivasi , baik bagi wali /orang tua siswa, guru dan siswa untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum memasuki perkuliahan.

“Dari sisi kami sebagai guru, kami berusaha maksimal untuk membantu dan memfasilitasi siswa agar siap menghadapi perkuliahan sesuai yang diminati. Kami menyusun program-program kelas XII yang akan mengakselerasi potensi dan kemampuan siswa dalam ujian masuk perguruan tinggi khususnya dan siap hidup ber masyarakat pada umumnya,” ujar Steffy. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!