SOLO, MENARA62.COM — SMA Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat mengadakan penelusuran bakat siswa. Penelurusan bakat itu dilakukan melalui pemetaan kemampuan anak, agar bisa mengarahkan anak pada minat dan bakatnya. Langkah ini diperlukan untuk menggali sedini mungkin potensi anak.
Untuk kegiatan ini, pengelola SMA Muhammadiyah PK Kottabarat berinisiasi bebagi ilmu pada siswa-siswinya dengan menghadirkan pembicara dari Universita Negeri Surakarta. Kegiatan itu dikemas dalam tajuk Talents Mapping: Deteksi Diri, Bakat Agar Pilih Jurusan Tepat, Senin (9/4/2018). Acara tersebut diikuti oleh siswa SMA Muhammadiyah PK dari kelas X dan XI.
Pembicara dalam kegiatan ini adalah Dosen Fisika FKIP UNS, Fahrizal Eko S dan Ika Candra S Fahrizal. Mereka memotivasi dan menjelaskan secara gamblang kepada siswa-siswi SMA agar melakukan sesuatu sesuai dengan bakatnya. Jika itu dilakukan, maka mereka akan bisa mengerjakan segalanya dengan senang.
Menurut Fahrizal, pada usia dan jenjang pendidikan ini, siswa-siswi dituntut dapat menentukan pilihan hidup. Seperti, akan kemanakah dan akan menjadi apa mereka setelah menamatkan pendidikannya. Apa yang mereka impikan, setelah 3, 5, 10 atau 15 tahun ke depan. Jangan sampai mereka salah jalan, karena semua tidak diawali dari bakat atau talents yang mereka miliki. Pengalaman selama ini yang sering terjadi, siswa salah memilih jurusan karena pengaruh orang tua yang ingin anaknya sukses, pengaruh teman atau memilih jurusan yang mudah diterima saja.
“Selain itu, fakta lain juga membuktikan bahwa hampir 87% Mahasiswa Indonesia Salah Jurusan! Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena mahasiswa dan para pekerja umumnya belum mengetahui bakatnya. Bisa dibayangkan, bila seseorang melakukan sesuatu atau bekerja tidak sesuai dengan bakatnya, maka dia akan menjadi stres atau tertekan dengan apa yang dia kerjakan. Akibatnya, hasil yang dicapainya pun tidak akan optimal,” ujar Fahrizal.
Sementara itu, Ayu, humas SMA Muhammadiyah PK mengungkapkan, hasil talents mapping yang telah diisi oleh masing-masing siswa ini, juga dapat dijadikan masukan bagi pihak sekolah untuk dapat mengarahkan anak didiknya. “Terutama dalam menentukan pendidikan ke perguruan tinggi, maupun yang langsung terjun ke masyarakat agar dapat meraih sukses,” ujarnya.