SURAKARTA, MENARA62.COM — SMA Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Gelar Lomba Poster Antikorupsi. Kegiatan itu dilakukan oleh Ikatan pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta pada tanggal 7 Desember 2018.
Lomba yang diadakan di sekolah SMA Muhammadiyah Program Khusus di jalan Pleret Raya itu, dijadikan salah satu agenda untuk mengisi classmeeting setelah ujian akhir semester.
Menurut ketua IPM SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Muhammad Zuhdiya Sukma, kegiatan ini merupakan salah satu aksi penolakan terhadap korupsi yang sudah menjamur di masyarakat.
“Lomba membuat poster ini merupakan bentuk penolakan kita sebagai pelajar terhadap prilaku korupsi. Hal ini bertepatan juga dengan hari antikorupsi internasional yang akan diperingati setiap tanggal 09 Desember yang pada tahun ini jatuh pada hari minggu besok.” Ujarnya.
Lomba
Lomba poster antikorupsi diikuti 13 tim yang terdiri dari sebelas tim siswa, satu tim karyawan, dan satu tim guru. Kegiatan lomba tersebut diawali dengan penjelasan peraturan lomba oleh Rio Dwi Cahyono, selaku koordinator acara. Setelah menjelaskan peraturannya, panitia membagikan kertas kepada peserta yang dijadikan sebagai media untuk membuat poster. Sedangkan peralatan lainnya disediakan oleh peserta.
Pukul 08.00 WIB lomba membuat poster dimulai, peserta tampak antusias membuat poster, tidak terkecuali tim guru dan karyawan. Lomba berjalan lancar, semua peserta menyelesaikan poster mereka selama tiga jam. Setelah panitia mengumpulkan poster, ekspresi para peserta berbeda-beda, ada yang tersenyum puas, ada yang masih berpikir seakan memikirkan poster mereka yang belum sempurna, tetapi waktu sudah habis.
Semua poster karya peserta dipajang di lorong literasi sekolah SMA Muhammadiyah PK.
Menurut Hendro Susilo, Kepala Sekolah SMA Muhamadiyah PK, lorong literasi dibuat untuk membiasakan siswa membaca dan berkreatifitas.
“Lorong literasi memang dibuat khusus untuk memajang karya-karya siswa, selain untuk menghargai hasil karya siswa, lorong literasi juga diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk berkarya dan membaca. Sehingga sekolah kita bisa mencetak siswa-siswa yang gemar membaca, kreatif dan inovatif. Begitu juga dengan poster-poster antikorupsi ini, kita harapkan dapat membangkitkan semangat siswa-siswa untuk memerangi korupsi dan menanamkan pada diri mereka kalau mereka tidak akan korupsi,” ujarnya.