YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Smart Office berbasis Internet of Things (IoT) dapat membantu perusahaan untuk menekan penggunaan listrik. Smart Office berbasis IoT model BiGRU memiliki akurasi yang tinggi dalam menganalisa dan memprediksi konsumsi listrik perusahaan.
Itulah hasil peneliti tesis Zikri Wahyuzi, Mahasiswa Program Studi Magister Informatika, Konsentrasi Sain Data, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII). Hasil penelitian tersebut telah mengantarkannya lulus dengan predikat cumlaude dengan indek prestasi komulatif (IPK) 3.96 dan masa studi tempuh dalam waktu satu tahun, sembilan bulan, 18 hari.
“Menggunakan Smart Office berbasis IoT model BiGRU, pimpinan perusahaan bisa melakukan otomatisasi membatasi atau mematikan AC otomatis,” kata Zikri Wahyuzi kepada wartawan secara Daring, Senin (2/9/2024).
Lebih lanjut Zikri Wahyuzi mengatakan banyak hal yang bisa dilakukan dengan Internet of Things (IoT). Salah satunya, pemimpin perusahaan dapat menerapkan strategi lanjut untuk penghematan listrik.
Dalam penelitian, Zikri Wahyuzi mendapat dua dosen pembimbing yaitu Ir Dhomas Hatta Fudholi, ST, M Eng, PhD, Ketua Program Studi Sarjana Informatika sebagai Dosen Pembimbing 1 dan Dr Ahmad Luthfi, SKom, MKom, Manajer Akademik Keilmuan Program Studi Informatika, Program Magister sebagai Dosen Pembimbing 2.
Zikri Wahyuzi menjelaskan tentang latar belakang penelitiannya. Salah satunya, transformasi digital mendorong perusahaan di seluruh dunia untuk meningkatkan efisiensi operasional, termasuk mengurangi konsumsi listrik di gedung perkantoran.
“Oleh karena itu, kebutuhan akan monitoring dan prediksi konsumsi listrik di dalam perusahaan menjadi hal yang sangat penting. Sebab monitoring ini dapat membantu proses efisiensi dalam meningkatkan penghematan biaya operasional,” kata Zikri Wahyuzi.
Dalam penelitiannya, tambah Zikri Wahyuzi, perusahaan yang dilengkapi dengan sistem smart office memiliki keunggulan dalam meramalkan konsumsi listrik. Sebab sistem smart office bisa menampilkan data hasil ekstraksi yang dapat diolah lebih lanjut.
Karena itu, Zikri Wahyuzi, penelitian ini fokus pada membangun sistem monitoring smart office berbasis IoT pada perkantoran konvensional. Hal ini bertujuan untuk dapat melakukan ekstraksi data konsumsi listrik, serta data kondisi internal dan eksternal bangunan kantor.
“Data historis hasil ekstraksi sensor-sensor IoT yang tertanam pada sistem monitoring smart office diolah lebih lanjut melalui proses pre-processing, exploratory dan feature engineering. Termasuk juga di dalamnya dilakukan analisis tren konsumsi listrik harian perkantoran,” katanya.
Selain itu, tambah Zikri, model prediksi dibangun dengan membandingkan implementasi arsitektur deep learning GRU dan Bi-GRU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model BiGRU menghasilkan performa prediksi yang lebih baik dibandingkan dengan GRU, meskipun memiliki kompleksitas yang lebih tinggi.
Bahkan menggunakan data historis satu minggu sebelumnya, model BiGRU dapat memprediksi konsumsi listrik satu hari ke depan dengan lebih akurat. Evaluasi model menunjukkan BiGRU memiliki kinerja yang lebih unggul dibandingkan dengan GRU. Hal ini terlihat dari nilai MSE, RMSE, dan MAE yang lebih rendah, serta R² yang lebih tinggi untuk BiGRU.
Pada tahap pengujian, kata Zikri, model BiGRU menghasilkan prediksi yang lebih akurat, dengan MAE sebesar 0,0188 dibandingkan dengan GRU yang memiliki MAE sebesar 0,0231. Selain itu, selisih total konsumsi listrik harian antara prediksi dan data aktual adalah 11,76 kWh untuk BiGRU, sementara GRU memiliki selisih sebesar 23,68 kWh.
“Walaupun waktu pelatihan BiGRU lebih lama, model ini tetap menjadi pilihan terbaik berkat keakuratan prediksinya yang lebih tinggi,” tandas Zikri Wahyuzi.
Sementara Ir Irving Vitra Paputungan, ST, MSc, PhD, Ketua Program Studi Magister Informatika FTI UII mengapresiasi prestasinya. Zikri Wahyuzi berhasil menjadi lulusan cumlaude dari Magister Informatika FTI UII dengan konsentrasi di bidang Sains Data.
“Prestasi akademis Zikri dengan Masa studi 1 tahun 9 bulan 18 hari dan capaian IPK 3.96. Capaian ini bukan hanya mencerminkan dedikasi dan kerja kerasnya, tetapi juga menunjukkan kecemerlangan intelektual yang mengesankan. Semoga keberhasilan ini menjadi awal dari berbagai pencapaian gemilang di masa depan!” kata Irving. (*)