JAKARTA, MENARA62.COM– SMP Muhammadiyah 36 Jakarta mendapatkan penghargaan Kategori Utama untuk Komitmennya dalam melaksanakan Program Gizi Untuk Prestasi (Nutrition Goes To School) yang diselenggarakan oleh SEAMEO RECFON (Southeast Asian Ministers of Education Regional Centre for Food and Nutrition).
Penghargaan tersebut diberikan dalam kegiatan Lokakarya dan Penutupan Pelatihan Blended Learning Gizi Untuk Prestasi sebagai Implementasi Penguatan Program Guru Penggerak dan Merdeka Belajar di Kabupaten Malang, Sambas, dan Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 15 sampai 16 Juni 2021 di Hotel Ibis Style, Jakarta Pusat.
Program Gizi untuk Prestasi (Nutrition Goes to School-NGTS) ini mempunyai tujuan yaitu mengembangkan peserta didik yang AWESOME (Active, Well Nourished, and Smart of Me) serta memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi guru untuk menyampaikan pesan-pesan gizi dan kesehatan kepada siswa di Indonesia.
SEAMEO RECFON menyelenggarakan berbagai kegiatan tersebut melalui pelatihan gizi untuk prestasi dengan versi Blended Learning bagi sekolah/madrasah di tiga daerah yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Sambas, dan Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan ini sendiri sudah berjalan sejak tahun 2016. Untuk Provinsi DKI Jakarta baru dimulai dari tahun 2020 lalu dan sekolah SMP Muhammadiyah 36 mendapatkan kesempatan berharga untuk mengikuti kegiatan ini diantara beberapa sekolah yang terpilih yang ada di Provinsi DKI Jakarta. Bekerjasama dengan mitra pendamping dari UHAMKA dengan pengembangan program I-HELP nya yang memasukkan unsur Islami dalam penyampaian promosi gizi di sekolah.
Dimulai dari bulan Agustus 2020 sampai Juni 2021 Kepala Sekolah dan Guru Koordinator diberikan pelatihan, pendampingan serta penguatan untuk penyusunanan program Rencana Tindak Lanjut yang diperlukan menuju sekolah sehat.
“Di SMP Muhammadiyah 36 sendiri, sudah berjalan beberapa Rencana Tindak Lanjut tersebut, yaitu Kegiatan Edukasi Gizi untuk Remaja, Edukasi Gizi untuk Guru, Edukasi Gizi untuk orangtua, Edukasi Bahaya Rokok serta memasukkan sesi Edukasi Gizi kedalam kegiatan Pesantren Ramadhan,”ungkap Mona Farida selaku kepala sekolah.
“Dari Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang sudah dibuat ada juga beberapa kegiatan yang belum terlaksana. Seperti Rencana Pembangunan Kantin Sehat, Kegiatan Aktifitas Fisik, dan yang tak kalah penting yaitu memasukkan unsur promosi gizi ini ke dalam kurikulum atau rencana pengajaran di tahun ajaran 2021/2022, yang diharapkan dengan memasukkannya ke dalam rancangan ajar kegiatan promosi gizi ini dapat tersampaikan dengan lebih baik dan menarik di semua mata pelajaran dan manfaatnya akan lebih terasa bagi seluruh siswa dan warga sekolah lainnya,”imbuh Mona.
Di kegiatan penutupan Blended Learning yang dihadiri oleh Kepala Sekolah dan Guru Koordinator ini juga hadir perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta yang sangat mengapresiasi kegiatan ini dan mendukung kegiatan baik ini agar dapat terus berjalan.
Bagi sekolah Muhammadiyah yang sudah mengikuti kegiatan pelatihan promosi gizi ini nantinya dapat menjadi role model bagi sekolah Muhammadiyah lainnya.
Dimulai dari Wilayah DKI Jakarta diharapkan akan memacu pimpinan wilayah lainnya untuk juga memulai kegiatan ini. Sehingga langkah kecil yang dimulai oleh SMP Muhammadiyah 36 menuju sekolah sehat ini akan semakin terasa manfaatnya. (MF/*)