29.2 C
Jakarta

SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Solo Ajak Siswa Tanggap Gempa dan Kebakaran

Baca Juga:

SURAKARTA, MENARA62.COM — Siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat (PK) Surakarta yang beralamatkan di Jalan Pleret Raya Barat No. 9 Banyuanyar Kota Surakarta, mengikuti kegiatan pelatihan dan simulasi kesiapsiagaan bencana dan kebakaran pada Jumat (2/2/2018). Kegiatan yang dilakukan di SMP Muhammadiyah tersebut, diikuti 150 siswa, dari kelas 7 dan 8 ikut dalam kegiatan tersebut.

Humas SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Aryanto mengatakan, kegiatan ini diinisiasi oleh siswa yang tergabung dalam PMR Sekolah. Mereka ingin memberikan edukasi kepada teman-temannya agar tidak panik dalam menghadapi bencana gempa bumi dan kebarakan.

“Ya benar kegiatan ini diselengarakan oleh anak-anak PMR sekolah bekerja sama dengan PMI Kota Surakarta untuk memberikan edukasi kepada siswa agar tidak panik menghadapi gempa bumi dan kebakaran,” ungkap Aryanto di sekolah pada Jumat (2/2/2018).

Dengan antusias siswa mengikuti arahan materi dari Barly, PMI Kota Surakarta di aula sekolah pukul 08.00 WIB. Mereka menerima pengarahan tentang cara-cara menghadapi gempa bumi dan kebakaran. “Jika ada gempa bumi maka kita tidak perlu panik. Cara yang dilakukan pertama adalah tenang dan lindungi kepala dengan berlindung di bawah meja. Lalu jika gempa reda maka jalan pelan-pelan dengan melindungi kepala, dan mencari jalur aman menuju ke tempat yang terbuka,” ujar Aryanto.

Setelah itu, siswa juga melakukan simulasi menghadapi bencana gempa bumi. Dalam simulasi gempa tersebut, terlihat siswa yang berada ruang kelas lantai dua mencari tempat aman di bawah meja kemudian mereka keluar kelas pelan-pelan dan melindungi kepala dengan tas masing-masing. Mereka turun mengikuti jalur yang ada tanda jalur evakuasi menuju ke halaman sekolah. Saat berada di halaman sekolah, terlihat beberapa siswa yang terluka kepalanya mendapatkan pertolongan pertama dari anggota PMR untuk dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulance.

Simulasi dilanjutkan dengan praktik menghadapi kebakaran. Krisnantyo, PMI Kota Surakarta, menjelaskan cara yang dilakukan menghadapi kebakaran sederhana adalah api jangan disiram memakai air karena api akan menyebar. Sumber api dimatikan dan jangan ada celah oksigen.

Ada 3 cara mematikan api yaitu memakai karung goni yang basah, Apar (alat pemadam kebakaran), dan mematikan api dari regulator. Terlihat para siswa mencoba cara mematikan api tersebut sesuai dengan intruksi dari fasilitator.

Muhammad Arsyad Rayhan Aziis selaku ketua PMR mengharapkan, melalui kegiatan ini teman-teman menjadi tidak panik lagi ketika menghadapi gempa bumi dan kebakaran.
“Kami ingin teman-teman tidak panik lagi ketika melihat gempa bumi dan kebakaran karena sudah mendapatkan pengetahuan pada hari ini,” ujarnya.

Instruktur mengajarkan cara memadamkan memakai karung goni

Instruktur memberikan pengarahan
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!