SOLO, MENARA62.COM — Sebanyak 90 siswa baru kelas 7 SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Solo mengikuti kegiatan MOPD (Masa Orientasi Peserta Didik) di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 hari sejak Jumat (14/7/2017) hingga Kamis (20/7/2017).
Ketua MOPD, Kusmira Dwi Ayuani menjelaskan, tujuan diselenggarakan kegiatan ini untuk memperkenalkan para siswa tentang kultur (budaya) sekolah dan lingkungan fisik sekolah. Selain itu, melalui kegiatan ini kita ingin mengakrabkan para siswa dengan warga sekolah. Ia menambahkan bahwa terdapat sebanyak 90 siswa yang terdiri atas 42 putri dan 48 putra mengikuti dengan antuasis kegiatan tersebut.
Terdapat beragam kegiatan yang dilakukan sekolah, untuk menumbuhkan mental dan karakter siswa serta membuat siswa mudah beradaptasi dengan sekolah. Kegiatan MOPD setiap hari dimulai dengan sholat dhuha, tahfidz, dan berdoa serta berdzikir pada pagi harinya. Kemudian para siswa mendapatkan materi-materi pengenalan sekolah meliputi pengenalan kultur dan ideologi sekolah, pengenalan lingkungan sekolah, tata cara belajar efektif, tata karma, ke-IPMan, dan tata tertib sekolah. Untuk materi ke-IPMan sekolah bekerja sama dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Pimpinan Daerah Kota Surakarta sebagai pengisi materi.
Pada akhir kegiatan MOPD, sekolah menggelar berbagai kegiatan perlombaan untuk mengasah kompetensi para siswa sekaligus mempersiapkan bibit-bibit untuk mengikuti ajang perlombaan selanjutnya di tingkat Kota Surakarta yakni Fortasi dan Torseni. Perlombaan tersebut antara lain, lomba tartil, adzan, khitobah, cerdas cermat, menulis cerita pendek, menyanyi, dan miniatur.
Perlombaan miniatur bertema transportasi. Para siswa berkelompok untuk membuat miniatur alat transportasi dengan bahan batang es krim. Mereka membuat miniatur dengan kreatif dan menarik. Ada yang membuat miniatur perahu lengkap dengan dermaga, miniatur pesawat terbang, dan miniatur kapal laut.
Shafa Nabila Ramadhani siswa kelas 7 C bersama kelompoknya mengikuti kreativitas membuat miniatur. Ia pun menceritakan tentang model miniatur yang dibuatnya kepada media.
“Kami membuat model perahu dan dermaganya karena perahu lebih simpel,” ujarnya.
Nabila pun menambahkan, perahu bisa jadi solusi kemacetan transportasi kota karena perahu lewat sungai atau laut. Bersama dengan tim yang terdiri 3 orang, ia bekerja sama memikirkan ide dan menyiapkan bahan. Bahannya antara lain stik es krim, lem, stereoform, hiasan, dan orang-orangan plastik.
“Membuatnya tidak terlalu susah tetapi butuh kerja sama dan ketekunan,” ungkapnya.
Harapan dari kegiatan MOPD, disampaikan Kusmira Dwi Ayuani, melalui kegiatan ini sekolah mengharapkan para siswa mampu berperilaku sesuai dengan norma dan aturan di sekolah serta meningkatkan rasa kepemilikan sekolah. Akhirnya para siswa akan memanfaatkan waktu belajar semaksimal mungkin di sekolah untuk mengukir prestasi-prestasi yang luar biasa.