25.4 C
Jakarta

Solusi Cerdas Cegah Stunting, Mahasiswa UMS Sabet Medali Emas Dunia

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sukses meraih “Gold Medal” dan “Special Award: Best Presentation” dalam ajang bergengsi Global Youth Innovators Competition (GYIC) 2025 dengan menampilkan inovasi bertajuk Nutri-Flour W2W (Waste to Wellness).

 

Salah satu mahasiswa dari Prodi Kesehatan Masyarakat, Salsabila Khoirun Nisa menerangkan Nutri-Flour W2W yaitu konsep pengolahan sisa makanan menjadi tepung tinggi gizi yang ditujukan untuk mencegah stunting pada anak-anak.

 

“Nutri-Flour W2W bukan hanya produk pangan alternatif, namun juga memiliki platform edukatif berbasis aplikasi,” jelas Salsabila, Kamis (31/7).

 

Aplikasi tersebut, lanjutnya, menyediakan artikel, video, jurnal kesehatan, serta daftar UMKM mitra yang menjual produk Nutri-Flour dan makanan sehat, memadukan solusi gizi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

 

“Inovasi ini lahir dari keprihatinan kami terhadap dua masalah besar di Indonesia, yaitu tingginya angka stunting yang mencapai 21,5% dan jumlah food waste domestik yang mencapai 14,73 juta ton per tahun. Kami ingin menghadirkan solusi yang berdampak langsung dan berkelanjutan,” terang Salsabila.

 

Tiga mahasiswa UMS yang tergabung dalam tim tersebut adalah Arief Surya Adhi dari Prodi Akuntansi, Dizzo Violeta dari Teknik Informatika, dan Salsabila Khoirun Nisa dari Kesehatan Masyarakat. Mereka dibimbing oleh dosen berkompeten, Windi Wulandari, SKM., M.P.H., yang turut memberikan arahan strategis selama proses pengembangan inovasi.

 

Setiap anggota tim memegang peran penting dalam pengembangan inovasi ini. Dizzo merancang sistem aplikasi dan teknologi digital, Arief menyusun strategi bisnis dan keberlanjutan keuangan, sementara Salsabila fokus pada validasi kandungan gizi serta aspek kesehatan masyarakat dari produk yang dikembangkan.

 

Menariknya, ide awal Nutri-Flour W2W tercetus dari diskusi santai di sebuah kedai kopi di Surakarta pada Februari 2025. Inspirasi tersebut diperkuat dengan pengalaman ketiga anggota tim yang pernah mengikuti berbagai kompetisi internasional, termasuk di Semarang dan Bangkok.

 

Kompetisi GYIC 2025 diselenggarakan oleh Exalter Students dan melibatkan proses seleksi ketat. Tim UMS harus terlebih dahulu mengirimkan Innovation Model Canvas pada awal Juli, sebelum akhirnya lolos ke babak final dan mempresentasikan proyek mereka dalam bahasa Inggris di hadapan dewan juri internasional yang berlangsung secara daring pada 26–27 Juli 2025.

 

Meski belum sampai tahap produksi massal, tim UMS telah menyiapkan rencana matang untuk tahap pilot project. Mereka berencana berkolaborasi dengan Laboratorium Fakultas Ilmu Kesehatan UMS guna memastikan Nutri-Flour aman dan layak konsumsi sebelum diluncurkan ke masyarakat.

 

Salsabila mengungkapkan, kompetisi ini menjadi pengalaman berharga yang membuka wawasan mereka terhadap solusi inovatif dari negara lain. Namun, ia yakin bahwa Nutri-Flour W2W unggul karena menggabungkan inovasi pangan, teknologi digital, dan pemberdayaan UMKM, yang secara langsung mendukung berbagai target Sustainable Development Goals (SDGs).

 

Peran dosen pembimbing juga tidak bisa disepelekan. Windi Wulandari, SKM., M.P.H., disebut sebagai tokoh kunci dalam mempertajam arah inovasi tim. Ia mendorong kolaborasi dengan LSM Gita Pertiwi dan memberi rujukan literatur penting yang memperkuat fondasi ilmiah proyek.

 

“Kami sangat bangga bisa membawa nama UMS dan Indonesia di ajang internasional. Kemenangan ini bukan hanya milik kami, tapi milik seluruh civitas akademika UMS dan generasi muda Indonesia yang percaya bahwa inovasi bisa mengubah dunia,” pungkas Salsabila. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!