SOLO, MENARA62.COM – Biro Kerjasama dan Urusan Internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta (BKUI UMS) menyelenggarakan Forum Diskusi Grup (FGD) membahas program kelas dan mobilitas internasional dalam rangka menyongsong Visi-Misi UMS jadi world class university.
Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu 11-12 Mei 2023 di Ruang Seminar Gedung Induk Siti Walidah UMS. Setelah pemaparan materi, dekanat dan biro terkait akan mendiskusikan materi tersebut disesuaikan dengan Visi-Misi UMS.
Wakil Rektor V, Bidang Kerjasama dan Hubungan Internasional Prof., Supriyono, S.T., M.T., Ph.D., menyampaikan bahwa Rektor UMS Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si kerap sekali mengatakan bahwa UMS pada tahun 2029 akan menjadi sebuah kampus unggulan kelas dunia.
“Harapannya kita akan merumuskan atau mendefinisikan kelas internasional yang ada di UMS ke depannya akan seperti apa,” ungkap Supriyono.
Dia juga menyampaikan terdapat indikator untuk bisa menjadi world class university berdasarkan QS World University Rankings (WUR), yaitu soal indikator internasionalisasi. Indikator Internasionalisasi ini dapat dilihat dari jumlah mahasiswa asing, dan jumlah mobilitas outboard, serta lainnya.
Dengan diundangnya pemateri dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Ndaru Zigma Amalia MA, yang mana saat ini kampus tersebut menduduki peringkat terbaik I, kampus Indonesia di QS WUR 2023, diharapkan akan ada ide-ide atau saran yang bisa diberikan untuk merumuskan internasionalisasi UMS.
“Kami mohon untuk berpartisipasi, mencoba berpikir, menuangkan ide-ide, memberikan saran kelas internasional, dan program mobilitas diselenggarakan di UMS,” kata Supriyono kepada peserta FGD.
Melalui pemaparan yang disampaikan oleh koordinator kelas di Program Internasional Prodi S1 Manajemen dan Kebijakan Publik UGM Ndaru Rizqa Amalia, S.IP., M.A, para dekanat dan tenaga pendidik dapat mengetahui langkah-langkah yang diambil prodi tersebut untuk mendukung pemeringkatan. Langkah-langkah tersebut seperti sistem pembelajaran, pengalaman internasional yang akan didapatkan oleh mahasiswa, ruang pembelajaran, serta kualifikasi dosen untuk program internasional. (Maysali)