JAKARTA, MENARA62.COM – Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud kembali menggelar Nonton Bareng (Nobar) Virtual, Sabtu (24/4/2021). Kegiatan yang diikuti oleh ribuan SahabatKarakter tersebut dilanjutkan dengan Jumpa Sapa para sineas fil Kartini dan aktivis perempuan yakni Sutradara Hanung Bramantyo, Aktris Dian Sastro Wardoyo serta Aktivis Perempuan dan Penulis Kalis Mardiasih.
Dalam sambutannya Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Naim mengatakan Kartini adalah sosok perempuan yang sangat inspiratif. Perjuangannya terhadap lahirnya emansipasi perempuan di Tanah Nusantara menjadikan Kartini sebagai sosok yang kepahlawannya perlu terus diangkat ke ranah yang lebih luas.
“Melalui film ini kita bisa memahami apa yang telah dilakukan Kartini, apa yang telah diwariskan Kartini bagi bangsa ini. Beliau telah memperjuangkan hak-hak perempuan yang sama dengan hak laki-laki,” kata Ainun.
Diakui melalui tulisan-tulisan Kartini dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang, kita semua dapat belajar banyak tentang pemikiran Kartini. Buku tersebut dikagumi dan telah dikomentari oleh tokoh-tokoh dunia. Sebuah buku kumpulan pemikiran perempuan di zaman kolonial tetapi relevansinya berlaku hingga sekarang.
Kepala Puspeka Hendarman mengatakan Nobar film Kartini merupakan kegiatan Nobar Sahabat Karakter yang pertama digelar pada tahun 2021 ini. Tahun sebelumnya yakni 2020, Puspeka telah menggelar beberapa kali Nobar film nasional. Sambutan para Sahabat Karakter begitu besar sehingga kegiatan Nobar kini dijadikan sebagai program rutin Puspeka.
Dipilihnya film Kartini dalam kegiatan Nobar kali ini karena bertepatan dengan peringatan Hari Kartini 2021. Ia berharap melalui film ini, Sahabat Karakter bisa belajar banyak tentang pemikiran seorang Kartini.
Sementara itu Sutradara Hanung Bramantyo mengatakan menonton Kartini ibarat kita diingatkan bahwa membaca adalah kegiatan penting yang harus selalu kita lakukan setiap saat. Membaca sebagai bagian dari pembelajaran dan menambah wawasan adalah basic atau dasarnya.
“Dalam Islam, Rosulullah Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama adalah perintah membaca. Iqra!. Bukan puasa, bukan perintah shalat, bukan perintah haji. Jadi membaca adalah basic dari seluruh kegiatan manusia,” kata Hanung.
Itu mengapa, lanjut Hanung literasi itu sangat penting. Dan inilah yang diajarkan oleh seorang Kartini kepada kita semua.
Selain mengingatkan pentingnya membaca, Kartini juga menjadi sosok perempuan yang mampu memberdayakan ekonomi masyarakat, menggerakkan roda perekonomian masyarakat Jepara. Ia berhasil mengirimkan ukiran Jepara ke negara Belanda dan itulah kegiatan ekspor pertama kali dari Tanah Jawa.
“Sampai saat ini, karya Kartini yakni kerajinan ukiran Desa Wukirsari Jepara amat dikenal dunia,” kata Hanung.
Senada juga dikemukakan Dian Sastro, pemeran sosok Kartini dalam film Kartini. Ia mengakui memerankan Kartini memberikannya kesempatan membaca seluruh tulisan RA Kartini.
“Saya senang bisa mengenal sosok Ibu RA Kartini lebih mendalam ketika main di film ini. saya berharap film ini bisa menginspirasi semua orang,” tutup Dian.