JAKARTA, MENARA62.COM – Sukses menggelar Steel Innovation Award pada tahun 2017, satu-satunya penghargaan arsitektur prestisius di Indonesia, Steel Architectural Award 2019 kembali digelar. Ini adalah penghargaan yang diberikan kepada pelaku industri bangunan dan seniman di Indonesia yang berhasil memanfaatkan bahan bangunan berbasis bajaj lapis.
Membawa tema besar Envisioned The Future of Steel as World-Class Masterpiece, Steel Architectural Award 2019 diikuti kalangan arsitek, pemilik proyek, kontraktor, dan seniman. Adapun kategorinya meliputi Commercial Architecture, Industrial Architecture, Infrastructure and Public Architecture, Residential Architecture, Energy and Mining Architecture dan kategori terbaru Artwork Object untuk seniman yang memakai bahan baja lapis dalam karya seninya.
BACA JUGA:
- BSN akan Abolisi SNI 7614:2010 Baja Batangan
- Publikasi Ilmiah Meningkat, Modal Indonesia Tapaki Industri
Penghargaan ini tidak hanya mengakui profesional proyek bangunan dan seniman yang memiliki ide segar, inovasi desain, dan keunikan mahakarya untuk membuat bangunan atau mahakarya seni berbasis baja lapis, tapi juga memperlihatkan keberagaman visi, serta peningkatan kesadaran untuk menggunakan baja lapis pada proyek mereka di masa depan.
Penilaian entri-entri yang masuk dilakukan oleh Yan Xu – President Director of NS BlueScope Indonesia dan arsitek-arsitek yang memiliki prestasi internasional dan berkompeten di bidang desain serta arsitektur, diantaranya Tan Tik Lam – Arsitek ArchDaily & Principal at Tan Tik Lam Architects, Alvin Tjitrowiryo – Founder & Creative Director alvinT, Ario Andito – Arsitek, Founder StudioSae & Founder Biro Arsitek Parametr, dan Beta Paramitha – Dosen Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia.
Seluruh entri yang masuk telah menjalani assessment dimana panel juri melakukan penilaian terhadap 55 entri yang mengikuti penghargaan ini.
“Penggunaan material baja lapis menjadi kriteria penilaian utama pada penghargaan ini, diikuti oleh optimalisasi bentuk, kreativitas pada fungsi bangunan, mendorong pengembangan lingkungan sekitar dan implementasi konsep bangunan hijau,” kata Yan Xu, Selasa (12/2) .
Menurutnya setiap tahun, berbagai arsitek, developer dan pemilik proyek bangunan telah menghasilkan kreativitas baru dan keberagaman visi menggunakan bahan baja lapis sebagai material dasar dari proyek.
Sebagai inisiator utama dari Steel Architectural Award 2019, COLORBOND® pada hari yang sama juga menyelenggarakan COLORBOND® Steel Architectural Seminar 2019. Seminar yang menghadirkan pembicara-pembicara bergengsi dari dunia arsitektur dan desain ini membagikan berbagai pengetahuan di dunia arsitektural dan penggunaan bahan bangunan metal yang lebih kuat, lebih tahan lama dan serbaguna serta akan memberikan ketenangan pikiran untuk semua jenis kebutuhan bangunan.
“Baja lapis COLORBOND® adalah merek global yang telah lebih dari 50 tahun mendukung arsitektur bangunan kelas dunia di berbagai negara. COLORBOND® hadir menjadi solusi material baja lapis bagi berbagai kebutuhan bangunan di Indonesia, membantu mewujudkan visi bangunan yang tahan lama serta keindahan yang memukau,” kata Sally Dandel – Vice President Marketing PT. NS BlueScope Indonesia.
BACA JUGA: