SURAKARTA, MENARA62.COM -– STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta meluncurkan dua Prodi baru, yaitu D IV Teknologi Rekayasa Elektromedik dan D IV Keperawatan Anestesiologi. Peluncuran dilakukan di gedung rektorat STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta, Rabu (11/7/2018).
SK diterimakan kepada Weni Hastuti S Kep Ns M Kes, ketua STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta oleh Koordinator Kopertis VI Prof Dr H DYP Sugiharto pada Senin (2/7/2018), dengan no SK. Kemenristekdikti 519/KTP/I/2018. Saat peluncuran, dihadiri 230 tamu undangan dari Institusi kesehatan dan SMA/SMK MA se-karesidenan Surakarta serta pengurus pusat IKATEMI dan IPAI Pusat.
Ketua BPH STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta Dr Sofyan Anief menuturkan, dua prodi baru masing-masing Teknologi Rekayasa Elektromedis Program Sarjana Terapan dan Prodi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan, masih tergolong langka.
“Di Indonesia, perguruan tinggi penyelenggara prodi ini masih dapat dihitung dengan jari. Sedangkan di Jateng, kami sebagai pionier penyelenggara dua prodi tersebut, khususnya Prodi Keperawatan Anestesiologi. Saat ini sudah banyak masyarakat yang menanyakan kapan prodi tersebut dibuka. Dengan telah diterimanya SK ini, saat ini kami sudah bisa memulai proses penerimaan mahasiswa baru,” ujar Sofyan Anief.
Lebih lanjut, Sofyan menjelaskan, penambahan dua prodi baru sekaligus di STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta ini, sudah sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan yang sudah disusun. “Insya Allah saat ini kami sudah berproses juga untuk perubahan bentuk lembaga dari Sekolah Tinggi menjadi Institut Kesehatan,” ujarnya.
Weni Hastuti S Kep MKes, ketua STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta menyampaikan, lulusan kedua Prodi tersebut memiliki peluang diterima di pasar kerja yang sangat besar. Apalagi, tenaga Anestesi yang ada mayoritas dihasilkan dari proses pelatihan, bukan dari pendidikan formal. Sehingga praktis, kedepan seluruh tenaga Penata Anestesi yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan harus dipenuhi dari lulusan pendidikan formal.
Weni menjelaskan, lulusan Prodi Teknologi Rekayasa Elektromedis juga masih langka di pasaran kerja saat ini. “Padahal, perkembangan teknologi kedokteran saat ini sudah beralih ke penggunaan perangkat elektromedis modern, baik untuk proses pengobatan maupun pemeriksaan diagnostic,” ujarnya.
“Saat ini, kamipun sudah kebanjiran indent para calon pendaftar yang sudah menunggu dibukanya dua prodi baru ini, bukan saja dari wilayah Solo Raya, tapi juga banyak yang berasal dari luar jawa. Alhamdulillah, mulai hari ini kami sudah bisa melayani calon pendaftar di dua prodi ini,” ujar Weni.
Sementara itu, Koordinator Kopertis VI, Prof H DYP Sugiharto, saat ditemui terpisah mengatakan, sangat menyambut gembira dengan diterbitkannya SK Prodi D IV Keperawatan Anestesiologi dan D IV Teknologi Rekayasa Elektromedis di STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta, mengingat dua progdi ini memang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, jadi sudah tepat sasaran. “Kami tahu persis bahwa STIKes PKU Muhammadiyah sudah berjuang keras selama tiga tahun dan tidak kenal menyerah hingga diterbitkannya SK dua progdi ini,” katanya.
“Selanjutnya saya mendorong agar STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta untuk segera melakukan promosi agar di tahun ajaran baru 2018/2019 ini sudah dapat menyelenggarakan perkuliahan. Karena Kopertis sudah ikut memberikan rekomendasi, jangan sampai hal ini tidak direalisasikan. Waktu dua bulan silahkan diatur sebaik-baiknya.” ujarnya.